MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat melaporkan dalam Journalist pertumbuhan realisasi kredit kepada UMKM di Sulsel sebesar 5,41 persen (yoy) menjadi Rp61,70 triliun dengan share sebesar 38,53 persen dari total kredit yang disalurkan, kamis (15/11).
Menurut Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, penyaluran tersebut baru menjangkau 50% dari jumlah UMKM di Sulawesi Selatan yang tercatat sebesar 1.801.842 UMKM.
Pertumbuhan tertinggi terdapat pada kredit usaha mikro 11,00 persen yoy menjadi Rp34,55 triliun dengan share sebesar 56,00 persen dari total kredit UMKM. Secara total, kredit UMKM telah disalurkan kepada 912.248 debitur dengan tingkat NPL pada level 4,60 persen.
” Sementara itu, Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) OJK Sulselbar mencatat sampai 24 Oktober 2024, telah tersalurkan Rp.14,26 Triliun kepada 260. 985 debitur,” ujar Darwisman.
Dalam data yang dipaparkan OJK Sulselbar, terlihat KUR terbesar disalurkan pada sektor pertanian sebesar Rp 6,41 Triliun dengan share 44,96% dan sektor perdagangan sebesar Rp 4,89 Triliun dengan total share 34,33% . Sektor mikro mendominasi penyaluran KUR mencapai Rp. 11, 53 Triliun. Dengan total share 80,90%.
Kabupaten Bone wilayah di Sulsel yang terbesar memanfaatkan KUR dengan mencatatkan sebesar 1.468 debitur disusul kota Makassar sebesar 1.446 debitur, di posisi ketiga kabupaten Gowa sebesar 1.053 debitur lalu kabupaten Wajo sebesar 966 debitur dan posisi kelima 805 debitur.
Secara keseluruhan penyaluran kredit di Sulsel kota Makassar masih menjadi posisi teratas dalam 5 terbesar penyaluran kredit dengan catatan total jumlah kredit Rp 84,87 T disusul Kota Palopo sebesar Rp. 10,75 T, kota Pare-pare Rp8,41 T, Bulukumba Rp 5,64 T dan Bone Rp. 5,56 T.(#)
Comment