JAKARTA,DJOURNALIST.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia, termasuk hingga ke wilayah Indonesia Timur.
Komitmen OJK ini pun diimplementasikan melalui Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang juga dianggap dapat mendukung pencapaian Asta Cita pemerintah.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, kolaborasi dan sinergi bersama stakeholders terkait merupakan kunci dari keberhasilan peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
Bahkan, para Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) dipacu agar mampu mencari potensi daerah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera melalui pendampingan berupa edukasi keuangan kepada UMKM setempat.
Peran Bapak-Ibu sangat besar ya, karena kita dari OJK sebagai regulator, kita hanya bisa mendorong, tapi kemudian yang akan maju melakukan eksekusi adalah Bapak-Ibu. Jadi kita mendorong Bapak-Ibu untuk lebih menggencarkankan untuk program pendampingan-pendampingan UMKM,” katanya saat menghadiri Sosialisasi GENCARKAN kepada PUJK di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara, kemarin.
Friderica juga menyampaikan bahwa OJK juga telah memiliki program Ekosistem Keuangan Inklusif untuk pengembangan ekonomi di daerah guna mengentaskan kemiskinan di desa.
Melalui program-program tersebut, OJK mengajak seluruh Pelaku Industri Jasa Keuangan (PIJK) untuk membantu menyukseskan program pemerintah.
Friderica menyebutkan, sejak 1 Januari 2024 hingga 31 Januari 2025, OJK telah melaksanakan kegiatan edukasi sebanyak 5.478 yang menjangkau 7,3 juta peserta secara nasional.
Selain itu, program GENCARKAN juga telah menciptakan 13.611 kegiatan dan menjangkau 124,4 juta peserta
Selanjutnya, OJK juga akan terus melakukan dukungan terhadap inklusi keuangan, di antaranya melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di seluruh Indonesia, implementasi program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SIMUDA) dan Kredit/Pembiayan Sektor Melawan Rentenir (K/PMR), Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas Pertanian (K/PSP).
Selain itu, program Pengembangan Kapasitas dan Business Matching melalui Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) dan Ekosistem Pesantresn Keuangan Inklusif (EPIKS).
Edukasi Keuangan di Perguruan Tinggi
Pada kesempatan tersebut, Friderica juga hadir untuk menyampaikan Kuliah Umum bertema “Generasi Muda Melek Investasi” kepada 1.000 mahasiswa dari Universitas Sam Ratulangi dan beberapa perwakilan Perguruan Tinggi di wilayah Manado. Mulai dari Universitas Negeri Manado, Universitas Klabat, dan Universitas Katolik De La Salle Manado.
Dalam pertemuan tersebut dirinya menegaskan bahwa pentingnya peran kampus menjadi mitra dalam membimbing mahasiswa yang cerdas secara akademik, serta melek literasi dan inklusi keuangan guna menciptakan kesejahteraan di masa depan.
“Semua anak di Indonesia, semua orang di Indonesia harus memiliki essential life skill yaitu literasi pemahaman tentang keuangan dan juga bagaimana mereka mampu menggunakan keuangan dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” katanya.
Ia menjelaskan, OJK akan terus mendorong berbagai sinergi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk mendukung tercapainya Asta Cita Pemerintah yang salah satunya fokus pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengentasan kemiskinan di desa.
Sementara, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Victor P.K. Lengkong memberikan apresiasi kepada OJK atas diselenggarakannya kegiatan edukasi tersebut.
Ia memberikan pesan agar para generasi muda dapat selalu belajar dan beradaptasi di era perkembangan teknologi informasi, termasuk berinvestasi namun tidak lupa untuk mengecek aspek legalitas dan kelogisan imbal hasil yang diberikan.
“Kami berharap agar para mahasiswa termasuk dosennya dapat disadarkan dalam pemahaman betapa pentingnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan serta hak-hak konsumen dalam sektor jasa keuangan,” kata Victor.
Sebagai rangkaian kegiatan kuliah umum, pada kegiatan tersebut telah dikukuhkan 10 duta literasi keuangan dari Universitas Sam Ratulangi, sekaligus penyerahan simbolis produk keuangan kepada para duta dengan harapan tercipta upaya percepatan peningkatan literasi keuangan yang masif dan merata di wilayah Manado dan sekitarnya.(***)
Comment