MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Implementasi progam LAYAnan liteRasi dan inKlusi keuangan ke daerahkU (LAYARKU) yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berhasil menjangkau masyarakat di wilayah Terluar, Terdepan, dan Terluar (3T). Terutama di wilayah kepulauan yang ada di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Kepala OJK Sulselbar Darwisman mengungkapkan, melalui kolaborasi antara OJK dengan pelaku industri jasa keuangan di wilayah 3T Kepulauan kini literasi dan inklusi keuangan pada program LAYARKU berhasil memberikan edukasi ke masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan strategi yang tepat, serta kolaborasi, dan sinergi. Di bantu perangkat informasi dan digitalisasi, serta media sosial kami bisa mengakses bahkan sampai di daerah-daerah 3 T kepulauan. Karena ternyata banyak dari pelaku industri jasa keuangan mereka bertugas sebagai agen di wilayah-wilayah kepulauan,” ungkapnya
Jangkauan yang cukup luas tersebut diharapkan memberikan dampak positif untuk mengenalkan produk atau layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan kepada masyarakat. Olehnya, dalam pengimplementasian progam LAYARKU, OJK melibatkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan Industri Jasa Keuangan (IJK).
Darwisman menjelaskan, jauhnya jangkauan akses Program LAYARKU ke wilayah 3T juga menjadi bentuk upaya dalam memaksimalkan peran IJK yang memiliki jaringan kantor di seluruh kabupaten dan kota di wilayah Sulselbar. Termasuk pada keterlibatan tenaga marketing, mantri, dan Account Officer (AO) yang secara massif memberikan literasi dan akses keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat hingga ke tingkat pedesaan.
“Implementasi kegiatan ini selain dalam bentuk kolaborasi antara pemerintah daerah dan perangkat desa juga dengan mengoptimalkan duta literasi keuangan sebanyak 4.800 orang atau yang menjadi mahasiswa KKN di wilayah tersebut,” katanya.
Darwisman menyebutkan, pada program LAYARKU tersebut ditargetkan dapat menjangkau 3.706 desa atau kelurahan yang ada di wilayah Sulselbar. Dimana masing-masing dengan rincian, 556 desa di periode 2023, 1.668 desa di periode 2024, dan 1.482 desa pada 2025 mendatang.
“Dari target 3.706 desa yang kami sasar selama kurun waktu 3 tahun, sejak 2023 hingga 2025 ini secara akumulasi kita sudah capai lebih dari separuh atau 1.582 desa, dan kelurahan di dua provinsi yakni Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat,” ujarnya.
Dalam realisasi progam LAYARKU ini pun berhasil disambut baik oleh masyarakat, hingga pemerintah daerah dan pemerintah desa atau kelurahan. Hal ini terlihat dari capaian desa sasaran yang melebihi target. Misalnya, pada 2023 dari 556 desa yang ditargetkan berhasil menjangkau 560 desa atau terealisasi 100,72 persen.
Kemudian, di periode 2024 atau tahun ini dari 1.668 desa yang ditargetkan telah menjangkau 1.024 desa atau dengan capaian 61,39 persen.(***)
Comment