JENEPONTO,DJOURNALIST.com – Program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) yang bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan di wilayah perdesaan Sulawesi Selatan akan terus diperluas, bahkan cakupannya akan difokuskan ke desa-desa produktif.
Target jangka panjang yang didorong Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) sebagai penggagas program ini bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kedepannya program EKI ini akan dilanjutkan di 2025 mendatang dengan memilih desa-desa lainnya yang ada di Sulsel,” terang Kepala Kantor OJK Sulselbar Darwisman, di sela-sela Launching EKI, di Desa Wisata Kassi, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, belum lama ini.
Perluasan wilayah perdesaan dalam program EKI tersebut tidak hanya terbatas pada desa wisata semata, namun juga akan menyasar pada desa-desa dengan potensi sektor usaha produktif, hingga potensi unggulan lainnya.
Ia menyebutkan, realisasi progam EKI di Desa Wisata Kassi, Kecamatan Rumbia ini berhasil menambah penggunaan produk atau layanan keuangan. Misalnya, pada penyaluran kredit yang jumlahnya mencapai Rp3,7 miliar kepada 40 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Selanjutnya, pada dana pihak ketiga atau DPK sebesar Rp565 juta oleh 150 orang nasabah.
“Ada pula pembentukan QRIS sebanyak 39 merchant, pembentukan agen Bank Sulselbar sebanyak 1 orang, serta pembukaan tabungan haji sebanyak 28 orang di Desa Kassi ini,” terangnya.
Sementara, Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh menilai, program tersebut tentunya perlu mendapatkan apresiasi luar biasa. Sebab, program tersebut menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di daerah, khususnya di perdesaan.
“Sekaligus ini juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata khususnya di Desa Wisata Kassi,” kata Zudan singkat.(***)
Comment