MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Jumlah transaksi saham pasar modal di Sulawesi Selatan pada periode September 2024 tembus Rp15,22 triliun dengan jumlah Single Investor iDentification (SID) mencapai 385.477 SID.
Capaian ini pun menandakan bahwa kondisi pasar modal di Sulawesi Selatan dengan melihat level inklusi meningkat sangat tinggi di 29,62 persen secara tahunan (year on year).
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sulselbar Darwisman mengungkapkan, dari jumlah total SID atau nomor ID investasi, jumlah peminat investasi reksadana berhasil mendominasi di angka 369.438 SID. Capaian tersebut secara tahunan mengalami peningkatan 30,38 persen atau diangka 303.350 SID pada 2023 lalu.
Tingginya jumlah masyarakat yang berinvestasi melalui reksadana, salah satunya disebabkan karena memiliki tingkat keamanan lebih tinggi.
“Karena memang jika masyarakat melakukan investasi di reksadana, mereka langsung didampingi oleh para manajer investasi yang profesional. Sehingga memiliki pemahaman yang jelas terkait produk investasi yang ada di pasar modal,” ungkapnya, kemarin.
Selanjutnya, pada jumlah pemilik saham di pasar modal sebanyak 119.510 SID dari 102.305 SID di 2023 lalu. Untuk Surat berharga negara (SBN) juga menunjukkan peningkatan mencapai 17.233 SID dari sebelumnya 15.151 SID.
Lanjut Darwisman, meskipun SID dalam pasar modal menunjukkan peningkatan, tetapi jumlah transaksi mengalami penurunan. Dimana di periode 2023 jumlah transaksi di pasar modal mencapai Rp18,84 triliun, dari Rp15,22 triliun di tahun ini.
Hanya saja, hal tersebut dinilai sebab capaian yang ada baru pada periode September 2024, sementara Rp18,84 triliun adalah pencapaian pasar saham hingga Desember 2023.
“Ini mengartikan bahwa banyak masyarakat saat ini yang sudah mulai main di sistem investor individu. Banyak mungkin gen-Z atau milenial yang ikut aktivitas pasar modal, tetapi nilai sahamnya masih kecil. Tetapi pada jangka panjangnya ini dipastikan meningkat, jelas Darwisman.(***)
Comment