MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Hingga tahun depan, banyak analisis ekonomi memperkirakan perekonomian dunia masih melemah. Dana Moneter Internasional atau IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global hanya akan mencapai 3,2 persen tahun ini. Bahkan lembaga keuangan internasional tersebut memberikan kesimpulan atas situasi tersebut sebagai ekonomi global dalam bahaya terjebak pada jalur pertumbuhan rendah dan utang tinggi.
Namun ditengah ketidakpastian ekonomi global dan resiko tekanan geopolitik kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menilai stabilitas sektor jasa keuangan pada posisi September 2024 di wilayah Sulawesi Selatan tetap terjaga dengan intermediasi yang kontributif dan kinerja keuangan yang tumbuh positif secara year on year (yoy).
” Stabilitas sektor jasa keuangan memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan, yang pada triwulan III-2024 tercatat tumbuh sebesar 5,08 persen (yoy), melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Kepala OJK Sulselbar, Darwisman dalam Journalist Update, Jumat (15/11).
Menurut Darwisman total aset perbankan di Sulawesi Selatan posisi September 2024 tumbuh 7,23 persen(yoy) dengan nominal mencapai Rp199,36 triliun, terdiri dari aset Bank Umum Rp195,64 triliun dan aset BPR Rp3,72 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,71persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp133,76 triliun. Adapun kredit yang disalurkan tumbuh sebesar 6,90 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp163,29triliun.
Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 124,35 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 2,91 persen. (dalam juta rupiah)
OJK juga melihat pertumbuhan tersebut turut dikontribusikan oleh Perbankan Syariah dengan pertumbuhan yang positif pada posisi September 2024 (yoy). Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh .sebesar 19,59 persen yoy menjadi Rp16,16 triliun. (#)
Comment