MAKASSAR, DJOURNALIST.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar mencatat total aset perbankan di Sulawesi Selatan posisi Januari 2024 tumbuh 10,03 persen (yoy).
Demikian disampaikan, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar, Darwisman disela-sela Journalist update di Kafe The Foreign Jalan Dr Sutomo, Selasa 26 Maret 2024.
Pertumbuhan tersebut dengan nominal mencapai Rp189,76 triliun, terdiri dari aset Bank Umum Rp186,11 triliun dan aset BPR Rp3,65 triliun.
Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 10,12 persen yoy dengan nominal mencapai Rp126,85 triliun.
Adapun kredit yang disalurkan tumbuh tinggi sebesar 13,26 persen yoy dengan nominal mencapai Rp156,69 triliun.
Sementara itu kata Darwisman, Kantor OJK Provinsi Sulsel dan Sulawesi Barat (Sulselbar) mencatat kinerja industri jasa keuangan di Sulsel menunjukkan pertumbuhan positif didukung dengan fungsi intermediasi yang tinggi dan tingkat risiko yang tetap terjaga.
Kantor OJK Sulselbar bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat serta seluruh pemangku kepentingan juga terus melakukan berbagai program peningkatan literasi dan inklusi keuangan untuk mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Dimana kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 123,52 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 3,04 persen.
Perbankan Syariah turut menunjukkan pertumbuhan yang positif pada posisi Januari 2024.
Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 12,10 persen yoy menjadi Rp13,93 triliun, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh sangat tinggi 18,44 persen yoy menjadi Rp10,09 triliun, dan penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh double digit sebesar 13,90 persen yoy menjadi Rp11,93 triliun.
Sementara Tingkat intermediasi perbankan Syariah juga berada pada level tinggi 118,18 persen dengan tingkat NPL pada level aman 2,53 persen.
Kredit usaha mikro terus tumbuh
Realisasi kredit kepada UMKM di Sulsel tumbuh sebesar 10,07 persen yoy menjadi Rp59,96 triliun dengan share sebesar 39,00 persen dari total kredit yang disalurkan Bank Umum di Sulawesi Selatan.
Pertumbuhan tertinggi terdapat pada kredit usaha mikro 29,72 persen yoy menjadi Rp33,08 triliun. Secara total, kredit UMKM telah disalurkan kepada 926.107 debitur dengan tingkat NPL terkendali pada level 4,78 persen.
Perkembangan Sektor IKNB
Jumlah rekening investasi posisi Januari 2024 mencapai 432.029 rekening dengan porsi terbesar pada produk rekening reksadana sebanyak 312.304 rekening, rekening saham 104.395 rekening, dan SBN 15.330 rekening.
Adapun nilai transaksi saham di Sulawesi Selatan sampai dengan Januari 2024 sebesar Rp1,87 triliun.
Perkembangan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di Sulawesi Selatan posisi Januari 2024 juga menunjukkan kinerja positif pada beberapa industri. Kinerja dana pensiun mampu tumbuh positif, tercermin dari total aset yang tumbuh 20,84 persen yoy menjadi Rp1,55 triliun.
Begitu pula dengan piutang yang disalurkan oleh perusahaan pembiayaan yang tumbuh 13,69 persen yoy menjadi Rp17,72 triliun, pembiayaan modal ventura tumbuh 8,10 persen yoy menjadi Rp389 miliar, pinjaman yang disalurkan pergadaian juga tumbuh sebesar 29,61 persen yoy menjadi Rp5,95 triliun.
Namun pada perusahaan penjaminan terdapat kontraksi total penjaminan sebesar -1.35 persen yoy menjadi Rp706 miliar.
Selain itu fintech peer to peer lending (Fintech P2PL) di Sulawesi Selatan juga mencatatkan kinerja positif yang tercermin dari peningkatan jumlah outstanding pinjaman yang tumbuh sebesar 16,46 persen yoy menjadi Rp1,18 triliun dengan tingkat wanprestasi yang terjaga yaitu sebesar 1,79 persen di tengah penurunan jumlah rekening sebesar -3.62 persen menjadi 375.467 rekening.(***)
Comment