ADVERTORIAL
MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mendorong semua mitra di sektor penyiaran melibatkan milenial dalam digitalisasi penyiaran.
Hal itu disampaikan anggota KPI Pusat, Muhammad Hasrul Hasan saat memberikan pemaparan kegiatan literasi penyiaran dengan tema memaksimalkan digitalisasi penyiaran di Sulawesi Selatan melalui partisipasi milenial. Kegiatan itu berlangsung di Hotel Aerotel Smile Makassar,Jalan Muchtar Lutfi Nomor 38.
“Buat milenial ini momentum membuat lapangan kerja baru,”ujar Hasrul, Selasa 27 Juni 2023.
ADVERTORIAL
Dijelaskan, sejak penghentian siaran analog atau Analog Switch Off (ASO). Sesuai dengan UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja batas akhir ASO dunia penyiaran khususnya televisi akan ditemukan konten siaran yang lebih beragam. Sehingga dapat memunculkan ide kreatif dari sevitas milenial. Tentu dibarengi dengan kemampuan yang mumpuni.
“Sekarang ada 14 siaran. Kedepan ada sekitar 50 siaran di stasiun TV,”katanya.
“Kenapa penting digitalisasi penyiaran? Karena frekuensi ini bisa digunakan dalam hal-hal lain. Seperti blanspot internet dan sebagainya,”sambungnya.
ADVERTORIAL
Sedangkan Ketua Nedfid Sulsel, Sukrianto Kianto menilai tema yang diangkat sangat urgensi. Pasalnya, kelompok milenial ini memiliki kekuatan di era digitalisasi. Pertama, mereka akrab dengan tehnologi, kedua, cenderung tertarik dengan ide-ide perubahan. “Gagasannya cenderung out of the box dan adaptif pada situasi aktual,”ucapnya.
Dan ketiga, mereka kelompok sosial yang memiliki pengaruh sosial. Namun demikian, kelompok ini memiliki kelemahan. Misalnya, reaksionis, pragmatis, dan apatis.
Sementara Aktivis Perempuan Milenial, Fitrah Juniarti berharap kelompok milenial dari perempuan turut andil dalam dunia penyiaran. Menurutnya, keterwakilan perempuan dalam suatu lembaga. dibutuhkan. Sebab mereka dapat membantu memfirtalisasi penyiaran.
“Contoh eksploitasi kaum perempuan,”katanya. “Media harus punya tayangan yang sehat,”sambungnya.
Adapun Akademisi dari Unhas, Dr Andi Lukman menyebut unsur penyiaran sangat mempengaruhi wajah politik kedepan. Sehingga ia mengajak membangun literasi sehat. “Transformasi informasi di era digital berdampak pada pendidikan dan budaya,”jelasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri dari sejumlah universitas. Seperti dari Unhas, Universitas Islam Negeri Makassar, Universitas Indonesia Timur, Unifa, dan UMI.
Comment