Adu Kuat Parpol Berebut 934 Kursi se-Sulsel

MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Persaingan partai politik di Sulawesi Selatan dipastikan berjalan sengit, kendati setiap Parpol peserta pemilu menginginkan mendominasi perolehan kursi di Pileg 2024.

Bahkan para partai politik telah memasang target cukup signifikan dengan pemetaan komposisi Bacaleg memumpuni.

Di mana pada Pileg nanti sembilan parpol parlemen dan sembilan partai non parlemen akan bersaing di Sulsel memperebutkan 6.727.892 jiwa atau 6,7 juta lebih suara dengan komposisi 910 kursi di seluruh tingkatan Kabupaten/kota dan Provinsi.

Berdasarkan jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) se-Sulsel capai 6.727.892 jiwa. Pemilih potensial perempuan yakni mencapai 3.450.211 orang. Sementara laki-laki hanya 3.277.681 jiwa.

Adapun rincian kursi diperebutkan di semua tingkatan. Ada 24 kursi DPR RI, 85 kursi DPRD Provinsi dan 825 kursi DPRD di 24 Kabupaten/Kota.

Komisioner KPU Sulsel, Asram Jaya mengatakan bahwa untuk pemilu 2024 tak ada perubahan kursi di tingkat Provinsi dan DPR RI.

“Untuk jumlah kursi di tingkat provinsi dan DPR RI tak berubah. Tetap sama seperti pemilu tahun lalu. Dimana kursi DPR RI 24 kursi di 3 dapil se-Sulsel sedangkan Provinsi 85 kursi di 9 dapil,”ujar Asram, Senin 17 April 2023.

Lebih lanjut Asram menyampaikan perubahan dapil dan penambahan kursi hanya di 3 Kabupaten. Adapun tiga daerah yang mendapatkan tambahan kuota kursi DPRD adalah Kabupaten Bantaeng, Takalar dan Luwu Timur.

“Rincianya Kabupaten Takalar yang sebelumnya mendapat 30 kursi pada 2019 bertambah menjadi 35 kursi pada Pemilu 2024, Bantaeng bertambah dari 25 menjadi 30 kursi, dan Luwu Timur mendapat kuota 35 kursi dari sebelumnya 30 kursi,” jelasnya.

Asram menjelaskan penambahan jumlah kursi legislatif pada tiga daerah tersebut berdasarkan Keputusan KPU RI Nomor 457 Tahun 2022, tentang Jumlah Kursi Anggota DPRD Kabupaten/Kota Dalam Pemilihan Umum 2024.

Keputusan tersebut berdasarkan pada Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) yang diterima KPU RI pada tanggal 14 Oktober 2022 dari Dirjen Dukcapil Kemendagri.

“Secara kalkulasi, hitungan jumlah kursi berdasarkan jumlah penduduk. Hitungan berdasarkan jumlah penduduk dari penyerahan Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK-2) kepada KPU pusat,” katanya.

Diketahui, untuk perebutan 24 kursi di DPR RI pemilu 2024. Adapun dapil dapil Sulsel I untuk DPR RI meliputi: Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Kabupaten Kepulauan Selayar. Dapil 1 yang disebut sebagai Sulsel I mendapat alokasi 8 kursi.

Sedangkan, Dapil 2 atau Sulsel II: dengan 9 kursi meliputi Kabupaten Sinjai, Bone, Maros, Bulukumba, Pangkep, Barru, Soppeng, Wajo, dan Kota Parepare.

Serta Dapil 3 atau Sulsel III meliputi: Kabupaten Sidrap, Enrekang, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Pinrang, dan Kota Palopo. Sulsel III mendapat alokasi 7 kursi.

Lain halnya dengan pembagian Dapil dan jumlah kursi DPRD Sulsel pada Pemilu 2024: pertama Dapil Makassar A: kuota 9 kursi. Dan dapil Makassar B hanya 6 kursi, sama seperti pemilu 2019.

Untuk Dapil Sulawesi Selatan 3 meliputi Kabupaten Takalar dan Gowa mendapat 9 kursi. Dapil Sulawesi Selatan 4: terdapat 7 kursi meliputi Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Jeneponto

Selanjutnya, Dapil Sulawesi Selatan 5 : 6 kursi. Terdiri dari Kabupaten Sinjai Kabupaten Bulukumba. Dan Dapil Sulawesi Selatan 6: Ada 9 kursi meliputi Kabupaten Maros, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bulukumba.

Berikutnya, Dapil Sulawesi Selatan 6. Mendapat 9 kursi didalamnya ada Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Barru dan Kota Pare Pare.

Dapil Sulawesi Selatan 7: alokasi 7 kursi meliputi Kabupaten Bone. Sedangkan, Dapil Sulawesi Selatan 8: mendapat 7 kursi terdiri dari Kabupaten Soppeng, Kabupaten Wajo. Dapil Sulawesi Selatan 9: alokasi 9 kursi meliputi, Kabupaten Sidrap, Pinrang, Enrekang.

Kemudian, Dapil Sulsel 10, Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara alokasi 5 kursi. Terakhir dapil Sulsel 11, meliputi Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur dan Palopo mendapat 11 kursi.

Lantas bagaimana pengamat melihat figur akan bertarung di pemilu 2024. Dimana saat ini baik penantang pendatang baru mulai melakukan upaya mencari dukungan menggeser petahana.

Direktur Politician Academy, Bonggas  Chandra, menilai peluang keterpilihan figur baru untuk di pemilihan legislatif (Pileg) 2024 terbuka. Tren petahana terpilih kembali cukup rendah.

“Kondisi itu, khususnya bisa dilihat di dua kali Pileg DPRD Sulsel terakhir. Pada Pileg 2014, dari 85 kursi, hanya 28 petahana yang terpilih kembali atau cuma 32,9 persen saja. Pada 2019 prsentasinya naik,  tetapi kecil, yaitu hanya 33 petahana dari 85 kursi,” jelasnya saat dimintai tanggapan.

Bonggas Chandra membeberkan data tersebut mengatakan persestase ini merupakan terkecil jika dibandingkan provinsi lain di Sulsel (diluar wilayah ini).

“Ini termasuk yang persentasenya terkecil, di DPR lain rata-rata petahana yang terpilih kembali 50 persen, selebihnya wajah baru. Nah di sini di bawah 50 persen, ada apa?. Menarik di teliti,” katanya.

Menueutnya, hal sama juga akan terjadi pada perebutan kursi di DPR RI pun demikian. Diketahui ada tiga dapil untuk DPR RI perwakilan Sulsel, yaitu dapil 1, dapil, dan dapil 3.

Pada pileg 2019, untuk dapil 1, dari delapan petahana ada lima yang terpilih kembali. Dapil 2, dari sembilan petahana, terdapat 6 yang terpilih lagi.

“Namun, yang menarik di dapil 3, karena tak satu pun yang terpilih kembali. Rendahnya keterpilihan kembali petahana ini juga terjadi di kabupaten kota,” jelasnya lagi.

Bonggas menilai hal ini terjadi karena beberapa hal. Pertama, ketidakmampuan petahana menjaga konstituennya. Kedua, mereka tidak bisa menunaikan janji politiknya.

Kemudian mereka tidak turun ke lapangan atau tidak turun lagi ke konstituennya. Atau mungkin over ekspektasi dari opininya. Itu juga bisa terjadi. Atau barangkali pemilihnya sudah cerdas.

“Artinya petahana ssbagai kandidat itu tidak terlalu kuat. Sehingga menjadi harapan besar bagi para penantang baru,” ungkapnya.

Peluangnya lagi kata Bonggas, pada Pileg 2019, tingkat partisipasi pemilih di Sulsel diangka 78,1 persen. Artinya masih ada sekira 22 persen yang golput yang tidak memilih.

Artinya ini juga peluang bagi penantang baru. Bagaimana caranya untuk menggaet mereka untuk datang ke TPS untuk memilihnya.

“Karena mungkin mereka tidak datang memilih karena mereka anti politik, tetapi mungkin karena merasa belum mendapatkan sosok-sosok yang mereka pilih. Jadi semakin sering turun mempromosikan diri mungkin bisa jadi kunci,” katanya.

Manajer Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam menilai, meski pertarungan di Pileg nanti melibatkan seluruh partai politik, namun pemetaan komposisi figur Bacaleg antar partai bisa memberi gambaran peta persaingan pada Pileg mendatang.

Nursandy menyebutkan, jika melihat gambaran komposisi Bacaleg partai politik saat ini di setiap Dapil, dipastikan persaingan akan berjalan sengit.

“Bahkan akan cenderung lebih terasa atmosfernya diantara sesama caleg di internal. Sehingga harus mampu mengelola kekuatan caleg yang dimiliki untuk kepentingan elektoral partai, ” tukasnya

Menurut Nursandy, beberapa figur caleg yang akan dimajukan oleh masing-masing parpol memang cukup kompetitif. Sebab beberapa diantaranya tokoh-tokoh lokal hingga kepala daerah yang populer dan punya pengaruh di masyarakat.

Dijelaskan,parpol yang mendorong figur-figur kuat dalam satu dapil tentu akan punya peluang lebih besar untuk mendapatkan kursi bahkan menambah perolehan kursinya.

“Sekalipun bukan satu-satunya jaminan. Sebab dalam kontestasi Pileg banyak variabel yang akan ikut menentukan capaian sebuah parpol,” tandasnya.

Di sisi lain, Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin, Sukri Tamma menilai, pagelaran Pemilu secara serentak otomatis berpotensi memecah konsentrasi setiap partai politik. Mengingat Pemilu nanti Pilpres dan Pileg digelar bersamaan.

Di mana koalisi parpol di Pilpres saling memiliki kepentingan untuk memenangkan pasangan calon, di sisi lain diharuskan merebut kursi di legislatif untuk lolos parlemen trheshold.

“Secara tidak langsung fokus mereka terpecah. Jadi bisa saja partai fokus untuk pemenangan Pilpres, tapi tidak Pemilihan Legislatif. Karena di sisi lain mereka bertarung di Pilpres, dan berupaya mencari suara di Pileg,” katanya.

———–

Berikut jumlah Pemilih, alokasi Kursi dan jumlah TPS:

Selayar

– 25 Kursi

– 101.812 Pemili

– Laki-laki 49.155

– Perempuan 52.657

– TPS 450

Bulukumba

– 40 Kursi

– 343.069

– Laki-laki 164.738

– Perempuan 178.331

– TPS 1.241

Bantaeng

– 30 Kursi

– 153.438

– Laki-laki 74.837

– Perempuan 78.601

– TPS 596

Jeneponto

– 40 Kursi

– 301.437

– Laki-laki 146.576

– Perempuan 154861

– TPS 1.096

Takalar

– 35 Kursi

– 228.767

– Laki-laki 109.227

– Perempuan 119.540

– TPS 863

Gowa

– 45 Kursi

– 566.027

– Laki-laki 274.484

– Perempuan 291.543

– TPS 2.133

Sinjai

– 30 Kursi

– 197.812

– Laki-laki 96.664

– Perempuan 101.148

– TPS 830

Bone

– 45 Kursi

– 593.590

– Laki-laki 284.642

– Perempuan 308.948

– TPS 2.268

Maros

– 35 Kursi

– 278.499

– Laki-laki 134.354

– Perempuan 144.145

– TPS 1.073

Pangkep

– 35 Kursi

– 251.088

– Laki-laki 120.779

– Perempuan 130.309

– TPS 966

Barru

– 25 Kursi

– 140.275

– Laki-laki 67.588

– Perempuan 72.687

– TPS 542

Soppeng

– 30 Kursi

– 183.296

– Laki-laki 86746

– Perempuan 96550

– TPS 794

Wajo

– 40 Kursi

– 293.171

– Laki-laki 139.608

– Perempuan 153.563

– TPS 1.143

Sidrap

– 35 Kursi

– 232.163

– Laki-laki 113.083

– Perempuan 119.080

– TPS 934

Pinrang

– 40 Kursi

– 298.854

– Laki-laki 144.916

– Perempuan 153.938

– TPS 1203

Enrekang

– 30 Kursi

– 168.022

– Laki-laki 84.996

– Perempuan 83.026

– TPS 798

Luwu

– 30 Kursi

– 270.577

– Laki-laki 134.572

– Perempuan 136.005

– TPS 1.141

Tana Toraja

– 30 Kursi

– 198.878

– Laki-laki 101.815

– Perempuan 97.063

– TPS 814

Luwu Utara

– 35 Kursi

– 241.593

– Laki-laki 120.984

– Perempuan 120.609

– TPS 1.001

Luwu Timur

– 35 Kursi

– 219.358

– Laki-laki 112.837

– Perempuan 106.521

– TPS 810

Toraja Utara

– 30 Kursi

– 178.291

– Laki-laki 90.308

– Perempuan 87.983

– TPS 748

Makassar

– 50 Kursi

– 1.045.970

– Laki-laki 506.727

– Perempuan 539.243

– TPS 4.001

Parepare

– 25 Kursi

– 110.437

– Laki-laki 53.431

– Perempuan 57.006

– TPS 395

Palopo

– 25 Kursi

– 131.468

– Laki-laki 64.614

– Perempuan 66.854

– TPS 506

# TOTAL:

– 825 Kursi

– 6.727.892

– LAKI-LAKI 3.277.681

– PEREMPUAN 3.450.211

– TPS 26.346.

Comment