Harga Bahan Pokok Stabil, KPPU Makassar Ajak Warga Tidak Panik Buying

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah VI melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional, salah satunya di Pasar Pabaeng-Baeng, Jalan Sultan Alauddin, Makassar.

MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah VI melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional, salah satunya di Pasar Pabaeng-Baeng, Jalan Sultan Alauddin, Makassar.

Pemantuan ini untuk mengawasi ada tidaknya kenaikan harga bahan pokok, termasuk ketersediannya.

Kepala Kanwil VI KPPU Hilman Pujana mengatakan, dalam pemantauan yang dilakukan bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Polda Sulsel, dan stakholder lainnya ditemukan tidak terjadi kenaikan harga maupun kelangkaan bahan pokok di H-7 Lebaran.

Olehnya, ia meminta agar masyarakat tidak perlu panik berbelanja (panik buying) dengan menjadi pembeli yang berbelanja keperluan sesuai yang dibutuhkan saja.

“KPPU melihat distribusi cukup lancar dari hulu ke hilir, tidak ada hambatan-hambatan. Makanya kami imbau ke masyarakat nanti menjelang lebaran karena stok cukup jadi tidak perlu panik-panikan, jadilah pembeli yang secukupnya saja untuk kebutuhan selama Ramadan, dan lebaran nanti,” katanya di sela-sela melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Pabaeng-Baeng, Makassar, Kamis (13/04/2023).

Lanjutnya, dari proses pemantauan dan pengawasan yang dilakukan, pihaknya melihat malah terjadi penurunan harga pada beberapa komoditas jelang lebaran. Seperti cabai, bawang merah, bawang putih dan daging ayam.

“Jadi kita melihat pergerakan harganya malah ada penurunan di beberapa komoditas, jadi memang seperti dugaan awal kenaikan harga di awal Ramadan kemarin itu memang pengaruh suplai saja, jadi bukan karena adanya gangguan distribusi,” terang Hilman.

Hingga saat ini pihaknya pun melihat belum ada terjadi tanda-tanda kenaikan harga bahan pokok di seluruh pasar-pasar tradisional yang ada di daerah. Sebab, terjadinya kenaikan harga ini dipengaruhi suplainya seperti apa, jika suplai bagus maka harga bisa tidak terlalu tinggi hingga di pasaran.

“Hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan terjadi kenaikan harga, kalau kita lihat pasokannya tadi itu masih lancar, stoknya juga ada karena harga juga cenderung stabil. Seperti telur itu di harga Rp50 ribu per rak, sementara harga di pasar yang ada di daerah lainnya juga sama,” tegas Hilman.

Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman juga ikut mengimbau agar masyarakat tidak berbelanja kebutuhan pokok untuk kebutuhan lebaran secara berlebihan. Sebab, hingga saat ini harga dan ketersediaannya masih sangat aman.

“Kami mengimbau agar masyarakat tidak ada panik buying karena harga stabil. Selain itu sebaiknya masyarakat juga membeli komoditas yang dibutuhkan saja supaya tidak terjadi lonjakan yang berlebihan,” terangnya.

Ia menyebutkan, dari laporan para pedagang di Pasar Pabaeng-Baeng ini harga bahan pokok yang dipasarkan justru mengalami penurunan. Mulai dari harga cabai yang saat ini hanya Rp26 ribu per kilogram (Kg), kemudian bawang merah yang juga turun dari Rp36 ribu menjadi Rp32 ribu per Kg nya.

“Begitu juga minyak merek Minyakita itu harga dipasarkan juga masih aman seharga Rp14 ribu perliter. Artinya harga terkendali lah. Apalagi di kondisi 10 terakhir Ramadan ini,” kata Sudirman Sulaiman.

Ditempat yang sama Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi mengungkapkan, dalam hal pengawasan harga dan ketersedian komoditas bahan pokok hingga saat ini masih aman. Meski demikian pihaknya tentunya akan terus melakukan pemantauan mulai dari masalah kualitas komoditas, kenaikan harga, dan kebutuhan masyarakat.

“Kita melihat stabilitas harga sangat menurun sangat bagus, itu mencukupi kebutuhan masyarakat menjelang lebaran. Kemudian kelangkaan juga tidak terjadi, termasuk upaya pemanfaatan untuk mencari untung juga tidak dilakukan para pedagang yang ada. Kita bersyukur mudah-mudahan kondisinya terus seperti ini agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi menjelang lebaran,” tegasnya singkat.(***)

Comment