MAKASSAR,DJOURNALIST.com – PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menargetkan Rp800 miliar pendanaan dengan jangkauan 156 ribu usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk 2023 ini.
Angka-angka itu dua kali lipat dari capaian 2022 lalu, yakni Rp400 miliar dan menjangkau 78 ribu UMKM.
Head of New Retail Amartha, Aditya Pramono memaparkan, Amartha mendapat banyak kontribusi dari para pelaku UMKM di Sulawesi Selatan, karena dari angka-angka pencapaian bisnis itu, sekitar 25 persen disumbang oleh Sulsel dengan nilai penyaluran modal usaha sebesar Rp400 miliar pada 2022 lalu.
Aditya Pramono mengungkapkan, hingga akhir 2022, pertumbuhan bisnis mencapai hampir dua kali lipat atau 93 persen dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Sementara total pendanaan di area Pulau Sulawesi, khususnya Sulsel, mencapai Rp400 miliar dan menjangkau 78 ribu UMKM.
“Sulsel porsinya itu sekitar 10 persen dari total pendanaan secara umum,” beber Aditya.
Ia menyebut puluhan ribu UMKM itu tersebar di 129 kecamatan dan 2.682 desa lingkup Sulsel. Adapun total agen AmarthaOne lingkup Sulawesi mencapai 2.500, Sulsel paling besar mencapai 1.500 agen.
Aditya menjelaskan, pihaknya juga tengah mendorong digitalisasi terhadap 12 ribu agen pelaku UMKM lewat program kemitraan agen AmarthaOne.
AmarthaOne, kata dia, ditujukan untuk memperkecil gap alias ketimpangan layanan keuangan digital di perdesaan lewat teknologi inklusif dan mudah digunakan para pelaku usaha ultra mikro.
“Program ini juga memberikan peluang untuk mengambil peran aktif dalam menciptakan ekosistem ekonomi digital di perdesaan yang mudah, dekat, dan aman,” ungkapnya.
Amartha, lanjutnya, kini meningkatkan ekspansi nasional ke seluruh cabang operasional serta memberdayakan sosialisasi layanan AmarthaOne melalui program #AgenNaikKelas yang lebih masif.
Selain itu, memberikan intervensi berupa pelatihan tentang pemasaran dan manajemen keuangan kepada calon agen agar lebih siap untuk memulai bisnis sebagai agen Amartha.
” Secara umum, Amartha mencatatkan pertumbuhan bisnis yang positif selama tahun 2022 lalu dengan tingkat pertumbuhan hingga 93 persen (YoY) atau hampir dua kali lipat,” terang Aditya saat menggelar Media Iftar Dinner di The Rinra Hotel Makassar, Kamis 13 April 2023.
Amartha merupakan perusahaan fintech yang banyak menyasar UMKM akar rumput.
“Kami menyalurkan fasilitas kredit permodalan ke usaha-usaha ultra mikro dengan plafon sekitar Rp3 hingga Rp5 jutaan dengan angsuran hingga setahun,” ungkap Aditya.
Para debitur Amartha kebanyakan para pelaku UMKM, termasuk di antaranya ibu-ibu rumah tangga yang menjalankan bisnis kecil-kecilan.
Saat ini, Amartha sedang mengembangkan program kemitraan agen AmarthaOne, yakni program yang memfasilitasi para agen
untuk dapat memberikan layanan keuangan digital di pedesaan.
Terhitung sejak pertengahan 2022, terang dia, Amartha telah berhasil menjangkau lebih dari 10,000 agen AmarthaOne yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.
“Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau dengan tingkat digitalisasi yang cukup tinggi, terlihat dari signifikannya peningkatan jumlah agen AmarthaOne yang mencapai
2,500 agen dalam waktu beberapa bulan. Saat ini program kemitraan agen AmarthaOne telah tersedia di 17 wilayah operasional Amartha, di antaranya di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan lain-lain.
Khusus di Sulawesi Selatan, tercatat sudah sekitar 1.500 agen AmarthaOne dan ditargetkan bisa meningkat hingga dua kali lipat pada tahun ini.
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan, Zainuddin, mengapresiasi Amartha karena tidak sekadar menjadi penyalur modal usaha untuk UMKM
“Amartha ini menganggap pengguna dana sebagai mitra, bukan debitur. Sehingga Amartha membimbing dan membina pelaku usaha itu,” ucap Zainuddin yang hadir dalam kegiatan Media Iftar Dinner tersebut.(***)
Comment