MAKASSAR, DJOURNALIST.com – Ketua Aliansi Tokoh Masyarakat, Serikat Buruh. Aktivis Mahasiswa Lingkar Tambang (ASA) Tana Luwu, Ryan Latief menilai kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke PT Vale menjadi sebuah jawaban terhadap isu pro-kontra perpanjangan kontrak Vale yang sebelumnya mengemuka.
“Kunjungan Presiden ke Vale boleh diartikan sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat terhadap kegiatan pertambangan yang dikelola PT Vale. Ini juga sekaligus menjadi jawaban penolakan dari 3 kepala daerah, yakni Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, dan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura.
Ryan juga menilai kehadiran Presiden Jokowi ini bentuk ketegasan jika kontrak karya ini adalah domain pemerintah pusat.
“Tentu ini mematahkan pernyataan 3 gubernur bahwa pemerintah pusat saja itu ingin menciptakan iklim investasi yg nyaman di Sulsel. Jadi pak Jokowi merupakan Presiden yang kedua mengunjungi PT Vale setelah tahun 1977 dilakukan Presiden Soeharto,” bebernya.
ASA Tana Luwu Pernah Menyurat ke Presiden dan DPR RI
Aliansi Tokoh Masyarakat, Serikat Buruh. Aktivis Mahasiswa Lingkar Tambang (ASA) Tana Luwu, rupanya pernah melayangkan surat ke Presiden RI terkait adanya pro kontra penolakan perpanjangan kontrak PT Vale.
“Surat permintaan audiensi itu dulu kita layangkan pada bulan September 2022 lalu. Ditujukan ke Presiden dan DPR RI. Dimana keinginan kami dulu bagaimana bisa menyampaikan keberadaan PT Vale yang beroperasi dan berproduksi di kampung kami di Luwu Timur. Selain itu dalam surat yang kami ajukan tertuang keberadaan PT Vale menjadi polemik karena adanya isu yang beredar dan berkembang di masyarakat terkait masa kontrak kerja yang akan berakhir pada bulan Desember 2025,” rinci Ryan. (**)
Comment