OJK Dorong Literasi Keuangan Syariah Perempuan di HERSHARE 2025

Mochamad Muchlasin, Kepala OJK di Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat disela-sela kegiatan Hershare 2025.

MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Tegaskan komitmen peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung penuh penyelenggaraan HERSHARE 2025, yang digelar di Makassar oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan KPEI dan KSEI, Jumat, 25 April 2025.

Kegiatan bertema “Brain, Beauty, Wealthy” ini menyoroti pentingnya peran perempuan dalam menggerakkan pasar modal syariah. HERSHARE 2025 juga sejalan dengan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021–2025, yang menempatkan perempuan dan ibu rumah tangga sebagai salah satu kelompok prioritas peningkatan literasi keuangan.

“Melalui HERSHARE 2025, kami ingin mendorong lahirnya lebih banyak perempuan yang paham, aktif, dan berperan dalam pasar modal syariah,” ujar Mochamad Muchlasin, Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat.

Data KSEI mencatat, hingga 22 April 2025, jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 16,02 juta, dengan lebih dari 37% di antaranya adalah perempuan. Meski demikian, tingkat partisipasi perempuan di pasar modal masih dapat ditingkatkan, terutama di sektor syariah.

Sementara itu, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan perempuan (66,75%) lebih tinggi dibandingkan laki-laki (64,14%). Begitu pula dengan indeks inklusi keuangan perempuan (76,08%), mengungguli laki-laki (73,97%).

Untuk mendukung peningkatan ini, HERSHARE 2025 menghadirkan serangkaian talk show bertema pemberdayaan perempuan, perencanaan keuangan, dan pengelolaan investasi berbasis syariah. Sejumlah tokoh muda dan praktisi keuangan dihadirkan sebagai narasumber inspiratif.

Dalam acara tersebut, BEI juga meluncurkan program edukasi baru seperti Investroopers, IDX Islamic Challenge (I2C), dan IDX Islamic Dare To Invest untuk memperluas jangkauan literasi pasar modal syariah, khususnya kepada perempuan dan komunitas daerah.

OJK menegaskan bahwa penguatan peran perempuan dalam keuangan syariah adalah bagian penting dari membangun ekonomi nasional yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.

“Perempuan Indonesia bukan hanya konsumen, tapi aktor utama dalam membangun sistem keuangan yang adil dan mandiri. Mari kita manfaatkan momentum HERSHARE 2025 untuk mempercepat terciptanya masa depan ekonomi yang berkeadilan dan beretika,” tutup Muchlasin.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan semakin banyak perempuan yang percaya diri untuk berinvestasi dan berkontribusi aktif dalam pasar modal syariah Indonesia.(#)

Comment