Tiga Sektor Topang Pertumbuhan Ekonomi Sulsel 2025, IJK Tumbuh Positif

Economic Outook 2025. (Foto:ist)

MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Laporan outlook ekonomi Sulawesi Selatan 2025 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menyebutkan ada tiga sektor yang menopang pertumbuhan ekonomi Sulsel di 2024.

Struktur perekonomian Sulsel masih didominasi oleh sektor pertanian (20,37%), Perdagangan Besar dan Eceran (16,05%), dan Industri Pengolahan (13,32%).

Pertumbuhan ekonomi Sulsel juga didukung dengan perbaikan pada indikator kesejahteraan di antaranya Indikator Pembangunan manusia yang meningkat dan gini rasio dan tingkat kemiskinan yang menurun.

Kepala kantor OJK Sulselbar, Darwisman, mengungkapkan, sebagai bagian dari upaya mencapai visi Indonesia Emas, stabilitas sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan menjadi fondasi yang kokoh untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah.

“Data terkini menunjukkan bahwa sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan tumbuh positif,” ujar Darwisman.

Pada posisi Oktober, Aset perbankan tumbuh sebesar 7,23%, Dana Pihak Ketiga meningkat 8,71%, dan penyaluran kredit naik 6,90%, dengan Non-Performing Loan (NPL) yang terjaga di level 2,90% dengan Loan to Deposit Ratio sebesar 123,45%.

Sementara kredit Sektor Perbankan didominasi oleh kredit sektor Perdagangan Besar dan Eceran dengan (38,48%) disusul penyaluran kredit untuk pemilikan peralatan Rumah Tangga Lainnya (29,02%) dan kredit untuk pemilikan rumah tinggal (25,24%). Penyaluran kredit ini di Sulsel masih didominasi oleh kredit produktif.

Namun beberapa sektor ekonomi menunjukkan pertumbuhan yang terkontraksi seperti Konstruksi, Jasa Kemasyarakatan Sosbud, Hiburan, serta Listrik Gas dan Air.

Kredit UMKM pada periode Oktober 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,41% dengan rasio NPL 4,63%. Pangsa kredit UMKM mencapai 38,41% dari total kredit dengan jumlah debitur 913.080 rekening. Penyaluran kredit tersebut baru menjangkau 50% dari jumlah UMKM di Sulawesi Selatan tercatat sebesar 1.801.842 UMKM.

” Penyaluran KUR di Sulawesi Selatan s.d 15 November 2024 telah tersalurkan sebesar Rp15,20 triliun kepada 280.142 debitur. Penyaluran KUR terbesar pada sektor pertanian sebesar Rp6,94 triliun dengan share 45,62% dan sektor perdagangan sebesar Rp5,15 triliun dengan share 33,89% dan didominasi oleh segmentasi Mikro dengan penyaluran mencapai Rp12,38 triliun dengan share 81,40%,” ungkap Darwisman.

Perkembangan Industri Jasa Keuangan Non Bank Sulawesi Selatan menunjukkan pertumbuhan pada perusahaan pembiayaan (12,57%), pergadaian (26,98%), modal ventura (2,94%) serta total aset dana pensiun (19,25%) maupun perusahaan penjaminan (7,63%). Begitupun dengan fintech peer to peer lending yang tumbuh sebesar 59,80% dengan jumlah rekening penerima pinjaman aktif sebanyak 498.960 rekening.(#)

Comment