Aset Perbankan Syariah Tumbuh Sebesar 19,59 Persen

Kepala OJK Sulselbar Darwisman. (Foto:ist)

MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Sektor industri keuangan syariah di Sulawesi Selatan dinilai memiliki peluang besar untuk tumbuh. Hal ini tentunya dengan melihat kondisi geografis masyarakat yang mayoritasnya muslim.

Kepala OJK Sulselbar Darwisman mengatakan, dalam mendorong hal tersebut, tentunya dibutuhkan dukungan literasi dan inklusi keuangan syariah yang lebih masif. Peluang besar tersebut salah satunya dengan melihat capaian kinerja perbankan, termasuk di triwulan III 2024.

Dimana, untuk aset perbankan syariah diangka Rp16,16 triliun, kemudian dari segi pembiayaan atau kredit sektor syariah mencapai Rp13,46 triliun, selanjutnya pada dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) telah mencapai Rp11,53 triliun.

“Artinya melihat capaian tersebut bahwa sebetulnya ruang tumbuh untuk perbankan syariah di Sulsel masih sangat besar. Apalagi ketika dikaitkan dengan profil masyarakat yang memang mayoritas muslim dengan tingkat kepatuhan menjalankan syariahnya sangat tinggi,” katanya, dalam keterangannya.

Selain itu, peluang besar dari sektor perbankan syariah ini juga terlihat dari pertumbuhan positif hingga periode September 2024. Antara lain, pada aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 19,59 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp16,16 triliun dari Rp1458 triliun di tahun sebelumnya.

Bahkan, untuk penghimpunan DPK syariah terlihat tumbuh sangat tinggi sebesar 22,23 persen atau menjadi Rp11,53 triliun di periode 2024 dari Rp1,22 triliun di 2023 lalu. Kemudian, untuk penyaluran pembiayaan (kreditnya) juga tumbuh sebesar 17,94 persen yoy menjadi Rp13,46 triliun dari Rp11,86 triliun di tahun sebelumnya.

“Sedangkan pada kondisi tingkat intermediasi perbankan syariah juga berada pada level 116,77 persen dengan tingkat NPL pada level aman 2,22 persen,” kata Darwisman.

Ia menegaskan, meskipun memiliki peluang yang cukup besar tentunya juga masih banyak tantangan yang perlu menjadi perhatian serius. Olehnya, literasi dan inklusi keuangan masih perlu didorong kedepannya.

“Kami bersama seluruh stakeholder, perbankan dan industri jasa keuangan syariah untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan dengan beberapa strategi agar meningkat dan tumbuh,” terang Darwisman.(***)

Comment