TAKALAR, DJOURNALIST.com – Pasangan calon bupati Takalar nomor urut 02, Syamsari Kitta-Natsir Ibrahim alias Haji Nojeng tampil all out dan percaya diri dalam debat terbuka kedua di Hotel Dalton Makassar, Selasa (12/11/2024) malam. Tema debat pamungkas ini adalah “Strategi memajukan daerah, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pengelolaan lingkungan hidup”.
Syamsari tampil penuh semangat dalam memaparkan berbagai program dan solusi dari beragam persoalan di Takalar. Salah satunya menyangkut tentang pengelolaan lingkungan hidup khususnya sampah dan kebersihan.
Menurut Syamsari, persoalan tersebut telah menjadi aspek prioritas saat pertama kali menjabat pada 2018. Dia mengatakan, pihaknya langsung mencetuskan program bernama Gerakan Masyarakat Tangkasa na Gammara (Gema Tasamara) di Takalar.
“Program ini dicanangkan dengan pelibatan partisipasi seluruh masyarakat,” ujar Syamsari.
Menurut dia, langkah nyata yang ditempuh adalah rekrutmen kader lingkungan di setiap desa, penambahan fasilitas pengangkutan sampah, dan membentuk satuan tugas kebersihan di tingkat kabupaten.
Menurut Syamsari, pihaknya mendorong pelibatan partisipasi masyarakat utamanya untuk pemisahan sampah organik dan anorganik di rumah-rumah warga. Sampah rumah menjadi penyumbang limbah terbanyak di Takalar.
.
“Hasilnya, dengan berbagai inovasi itu kami mendapat pengakuan dan penghargaan baik tingkat regional hingga tingkat nasional,” tutur Syamsari.
Beberapa penghargaan yang diraih adalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award. Ini merupakan penghargaan bidang kesehatan lingkungan sebagai bentuk advokasi dan meningkatkan pembinaan untuk mendorong, menstimulasi, keberhasilan penyelenggaraan program penyehatan lingkungan.
Takalar juga diganjar penghargaan sebagai kabupaten open defecation free (ODF) atau kabupaten bebas dari buang air besar sembarangan.
Selain itu, Kementerian Dalam Negeri juga mengganjar Kabupaten Takalar dengan penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Award. Penerimaan penghargaan tersebut sebagai pengakuan atas prestasi Syamsari Kitta qdalam hal penggratisan BPJS untuk masyarakat Takalar.
“Penghargaan ini bukan akhir segalanya, justru ini adalah permulaan. Kami akan berusaha untuk menggratiskan BPJS ini untuk seluruh masyarakat Takalar dalam lima tahun mendatang,” ujar Syamsari.
Syamsari prihatin karena setelah masa jabatan berakhir pada 2022, beragam penghargaan tersebut tidak ada lagi di Takalar. “Kondisinya menurun setelah kami tinggalkan pemerintahan,” imbuh dia.
Ke depan, kata Syamsari, pihaknya akan memaksimalkan terus aspek kebersihan lingkungan dengan berbagai inovasi yang lebih mumpuni. Untuk tujuan itu, Syamsari berjanji akan melakukan perekrutan tenaga-tenaga lapangan yang meningkatkan partisipasi masyakarat.
“Kami apresiasi masyarakat yang terlibat dalam rekrutmen sebagai tenaga kebersihan. Ke depan akan kami tambah perekrutannya dan mereka akan diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” tegas Syamsari. (**)
Comment