Sekretaris DPC Pinrang Sebut Sindiran RMS Soal Cawagub Adalah Blunder

MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Sekretaris DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Pinrang, Zainal Abidin menyayangkan pernyataan Ketua DPW NasDem Sulsel, Rusdi Masse atau RMS saat menyampaikan orasi di Lapangan Bosowa, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Rabu, 30 Oktober 2024.

Orasi yang dihadiri juga Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan masyarakat setempat yang videonya viral terkait sindiran yang dialamatkan kepada calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Azhar Arsyad.

Ia menyebut, calon Wakil Gubernur Sulsel yang bertarung melawan partai usungannya hanya sebatas mengaku sebagai orang Pinrang, tanpa memberikan kontribusi apa-apa.

“Apalagi calon wakil gubernur yang mengaku orang Pinrang, tapi tidak ada apa-apa yang bisa dibawa ke Pinrang,” demikian penggalan ungkapan RMS yang terekam jelas dalam video tersebut.

RMS adalah suami dari Fatmawati Rusdi, calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 2 yang merupakan lawan politik Azhar Arsyad di Pilgub Sulsel 2024.

“Pada hakekatnya kami sangat menyayangkan pernyataan orang seperti RMS. Dan kami merasa sebagai orang Pinrang sedikit tergores lah hatinya,” ucap Zainal Abidin yang juga putra Pinrang ini, Kamis, 31 Oktober 2024.

Dalam pernyataan RMS, menyebut calon wakil Gubernur Sulsel hanya mengaku orang Pinrang yang dinilai sangat tidak berdasar. Pasalnya, sambung Zainal Abidin, sosok Azhar Arsyad adalah Ketua Kerukunan Keluarga Pinrang.

“Apalagi dia mengatakan kemarin itu mengaku orang Pinrang. Padahal Pak Azhar itu ketua KKP, Kerukuran Keluarga Pinrang,” bebernya.

Walau demikian, pernyataan RMS ini dianggap adalah blunder yang justru menjadikan motivasi bagi masyarakat Pinrang semakin solid.

“Tapi pernyataan beliau itu membuat kami sebagai orang Pinrang sadar dan semakin solidlah untuk berjuang,” katanya.

“Bahkan ada beberapa teman yang tadinya ingin mendukung 02 (Andalan Hati) malah sekarang berbalik karena merasa harga dirinya sebagai orang Pinrang dilecehkan,” bebernya.

Pernyataan RMS ini juga lanjutnya, membakar semangat dari tim dan relawan untuk memenangkan Azhar Arsyad pada 27 November 2024.

“Tapi yang jelasnya kami dengan pernyataan ini sangat membuat militansi kami lagi untuk bergerak. Mengkompanyekan pasangan DIA ini semakin besar,” tuturnya bersamangat.

Selain Sekretaris DPC PKB Pinrang, Anggota Forum Pemerhati Pemuda (Forpida) Kabupaten Pinrang, Sanjaya juga anngkat suara.

Menurutnya, RMS tak seharusnya membangun narasi merendahkan dengan mengklaim bahwa tidak ada kinerja apa-apa yang diberikan lawan politiknya terhadap masyarakat Kabupaten Pinrang.

“Memang, apa juga kontribusi yang telah diberikan oleh RMS untuk Pinrang. Khususnya, bagi problematika kaum muda?,” ucap Sanjaya.

Jika kita bicara soal anak muda di Pinrang, lanjutnya, problematika paling urgen dan menuntut untuk segera ditangani adalah penyalahgunaan narkotika.

Telah menjadi rahasia umum bahwa peredaran narkotika di Pinrang semakin gencar dan masif, beragam media telah menyuguhkan fakta-fakta itu.

Mulai dari warga Pinrang yang ditangkap terindikasi jaringan narkoba internasional Fredy Pratama, hingga kasus penikaman anggota Polda Sulsel oleh bandar narkoba di Pinrang.

Tak hanya itu, kasus seorang anak menganiaya ayah tirinya akibat kecanduan narkotika juga sempat mewarnai jagad maya Kabupaten Pinrang.

Demikian potret memprihatinkannya kasus narkoba di Pinrang. Tentunya, masih banyak lagi kasus-kasus narkotika lainnya yang tidak diurai satu demi satu.

“Pertanyaannya, sebagai legislator DPR RI Dapil Pinrang, kontribusi apa yang telah dilakukan oleh beliau dalam mengatasi problematika anak muda itu?,” tegas Sanjaya.

Ia mengungkapkan, sebagai tokoh yang telah membangun jejaring di Pinrang dengan status legislator DPR RI dua periode, RMS pasti tahu bagaimana massifnya peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Pinrang.

Jikalau ia tidak tahu itu, tentu aneh sebab kasus narkotika adalah problematika nyata yang ada di Dapilnya.

“Seorang legislator tentu dipertanyakan pemihakannya, jika tak tahu kondisi lingkungan sosial warga di Dapilnya,” jelas Sanjaya.

Atas dasar itu, lanjutnya, RMS harusnya hadir memberikan solusi untuk mengatasi penyalahgunaan dan peredaran narkotika di Pinrang. Ia mesti tampil lantang menyuarakan pembasmian barang terlarang tersebut.

Jika ia acuh terhadap hal itu, maka harus dipertanyakan apakah ia benar-benar mewakili warga Pinrang atau tidak?

“Yang harus diurus RMS sekarang adalah memikirkan bagaimana solusinya agar warga Pinrang sebagai Dapilnya bersih dari narkoba. Apalagi, beliau mengklaim memiliki basis massa yang banyak, tentu akan semakin efektif pembasmian narkotika jika beliau turun langsung memberikan edukasi,” pungkas Sanjaya.

Terpisah, Juru Bicara DPW Partai NasDem Sulsel, Mustaqim Musma mengatakan, apa yang disampaikan RMS merupakan gaya bahasa sebagai salah bentuk komunikasi politik.

“Pak RMS adalah seorang politisi. Tak ada unsur atau niatan ingin merendahkan atau lainnya. Ini murni bahasa politik dengan mengungkap realitas atau fakta politik hasil pemilu kemarin,”jelasnya.

Comment