Disambut Ratusan Ibu-ibu, Seto Nostalgia Masa Kecil di Kecamatan Mariso

MAKASSAR, DJOURNALIST.com – Kampanye dialogis Andi Seto Gadhista Asapa di Kelurahan Bontorannnu, Kecamatan Mariso, terasa begitu istimewa, pada Minggu (13/10). Di lokasi itu, Seto merasa seperti “pulang kampung”.

Kedatangan Seto disambut meriah oleh ratusan warga yang didominasi oleh para ibu-ibu. Seto nampak tidak dapat menyembunyikan rasa harunya, bahkan sempat berbincang dengan seorang kerabat lama, mengingat masa kecilnya yang penuh kenangan.

“Di sini saya benar-benar bernostalgia. Banyak masa kecil saya habiskan di sini, dan tadi saya ngobrol dengan tante, rupanya saya dulu manja,” ujar Seto sambil tersenyum.

Suasana silaturahmi ini pun penuh kebersamaan, kekeluargaan, dan canda tawa. Sesekali, Seto yang lahir dan besar di Kota Makassar i i mengajak warga setempat untuk menyantap bakso gerobak yang sudah disiapkan.

“Saya anak kampung sini. SD sampai SMP, saya tinggal di Jalan Baji Minasa. Mudah-mudahan silaturahmi ini terus terjaga,” kata mantan bupati Sinjai periode 2018-2023 ini.

Ketua Komunitas Sehati Bontorannnu, Denni Jofanindia mengungkapkan, warga bersama tokoh masyarakat Puang Abdullah siap mendukung dan memenangkan pasangan Andi Seto Gadhista Asapa – Rezki Mulfiati Lutfi. Menurutnya, Kota Makassar perlu pemimpin yang sudah berpengalaman dan punya rekam jejak yang baik. Hal itu sudah dilakukan Seto di Sinjai.

“Keluarga sesepuh puang Abdullah mendukung Andi Seto Gadhista Asapa. Supaya Kota Makassar bisa tambah maju dan masyarakat sejahtera,” tegasnya.

Sekadar diketahui, kampanye dialogis Seto-Rezki selalu menghadirkan penjual bakso gerobak di setiap titik pertemuan. Warga yang datang bisa menikmati jajanan khas bola daging ini.

Penjual bakso, Ahmad mengaku senang bisa dilibatkan dalam kegiatan kampanye Seto-Rezki. Menurutnya Seto merupakan pemimpin yang peduli UMKM.

“Alhamdulillah kita bisa dilibatkan, memang Pak Seto yang terbaik dan melibatkan pengusaha UMKM, kita dukung nomor urut 2 semoga bisa menjadi Wali Kota Makassar,” pungkas Ahmad. (**)

Comment