Sektor Jasa Keuangan Nasional Positif dan Terjaga Stabil, Salah Satunya Pasar Saham

Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan OJK secara virtual.(Foto:ist)

MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai sektor jasa keuangan nasional di periode Agustus 2024 masih terjaga stabil.

Hal ini pun didukung oleh tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas memadai di tengah ketidakpastian global akibat tensi geopolitik serta perlambatan perekonomian global.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengungkapkan, kondisi positif yang terlihat dalam sektor jasa keuangan tersebut, salah satunya pada kondisi pasar saham.

Di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 5,72 persen secara month to Day (mtd) pada 30 Agustus 2024 ke level 7.670,73 atau year to date (ytd) menguat 5,47 persen.

“Dimana, dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp13.114 triliun atau naik 6,29 persen mtd, serta non-resident mencatatkan net buy Rp28,77 triliun mtd (ytd: net buy Rp27,73 triliun),” terangnya, di sela-sela Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan OJK secara virtual, kemarin.

Ia menyebutkan, secara mtd, penguatan terjadi di hampir seluruh sektor dengan penguatan terbesar di sektor consumer non-cyclicals dan property & real estate. Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat Rp12,70 triliun ytd.

Lanjutnya, tren penguatan ini mendorong IHSG mencetak all time high pada Agustus dengan rekor tertinggi pada 30 Agustus di level 7.670,73, dan melanjutkan rekor all time high di September 2024.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,71 persen mtd (naik 4,41 persen ytd) ke level 391,14, dengan yield Surat Berharga Niaga (SBN) rata-rata turun 22,75 bps (ytd: naik 3,12 bps), dan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp39,24 triliun mtd (ytd: net buy Rp10,25 triliun).

“Untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp0,20 triliun mtd (ytd: net sell Rp2,47 triliun),” terangnya.

Di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp841,37 triliun atau naik 1,34 persen mtd dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp498,40 triliun atau naik 1,38 persen mtd, dan tercatat net subscription sebesar Rp1,42 triliun mtd.

Untuk, penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif, tercatat nilai Penawaran Umum mencapai Rp135,25 triliun di mana Rp4,39 triliun di antaranya merupakan fundraising dari 28 emiten baru. Sementara itu, masih terdapat 116 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp41,72 triliun.

Untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF), sejak pemberlakuan ketentuan SCF, hingga 30 Agustus 2024 telah terdapat 17 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 604 penerbitan Efek, 161.690 pemodal, dan total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di KSEI sebesar Rp1,18 triliun.

Pada Bursa Karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 30 Agustus 2024, tercatat 75 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 613.717 tCO2e dan akumulasi nilai sebesar Rp37,05 miliar.

“Di mana rincian nilai transaksi 26,73 persen di Pasar Reguler, 23,19 persen di Pasar Negosiasi, 49,88 persen di Pasar Lelang, dan 0,21 persen di marketplace,” terang Inarno.(***)

Comment