MAKASSAR,DJOURNALIST.com – DPRD Sulsel menanggapi soal anggaran budidaya pisang cavendish belum dijalankan oleh Pemprov Sulsel.
Sebagaimana diketahui, Program pisang itu merupakan program dari eks Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Program itu dimasukkan dalam Ranperda APBD 2024.
Namun, setelah Bahtiar diganti sebagai pj gubernur, program budidaya pisang cavendish itu terkatung-katung.
Alasannya, anggarannya kena refocusing gegara memenuhi kewajiban pembayaran utang.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulsel, Irwan Hamid mengakui anggaran yang dikucurkan sebesar Rp74 miliar itu untuk program pengembangan pisang Cavendish.
Namun, ia menyatakan bahwa program ini tampaknya belum sepenuhnya dijalankan.
Hamid mengungkapkan bahwa meskipun ada sebagian bibit pisang cavendish sudah didistribusikan kepada masyarakat.
Dan pelaksanaan program secara keseluruhan mungkin mengalami keterlambatan.
“Terutama setelah pergantian Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel. Program pisang Cavendish memang sudah terdaftar dalam APBD Perubahan 2023 dan direncanakan untuk dilaksanakan, termasuk pada tahun 2024,” kata Irwan Hamid, Sabtu 10 Agustus 2024.
Kendati demikian, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu belum dapat memastikan apakah semua rencana tersebut terlaksana atau tidak.
“Karena belum ada pembahasan APBD Perubahan 2024,” ujarnya.
Olehnya, DPRD Sulsel berencana untuk membahas status program pisang Cavendish dalam rapat KUA-PPAS Perubahan 2024.
Rencananya, pekan ini DPRD mulai menggodok. Irwan Hamid menekankan bakal menelusuri apakah program ini akan tetap berjalan atau dihentikan.
“Kami akan melihat apakah program ini tetap dijalankan atau tidak dalam APBD Perubahan yang akan datang,” tambahnya.
Kepastian mengenai kelanjutan program ini akan tergantung pada pembahasan APBD Perubahan 2024.
Sebelumnya diberitakan, Anggaran budidaya pisang cavendish ternyata belum tersentuh di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024.
Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) belum pernah mengeluarkan uang untuk menjalankan program pisang cavendish.
Dalam APBD 2024 sendiri budidaya pisang cavendish dianggarkan Rp 74 Miliar.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Sulsel Imran Jausi menyebut anggaran pisang cavendish bakal terkena refocusing.
“Iya direfocusing ini anggaran pisang cavendish,” kata Imran Jausi saat dikonfirmasi.
Refocusing anggaran ini sebab budidaya pisang cavendish belum bisa dilakukan Pemprov Sulsel.
Selama ini, Pemprov Sulsel terkendala pembelian bibit pisang cavendish bersertifikat.
Sehingga program budidaya cavendih yang bersumber dari APBD Sulsel belum berjalan.
“Tidak ada anggaran APBD (digunakan untuk) pisang cavendish 1 rupiah pun, karena terkendala pembelian bibitnya harus berlabel dan bersertifikat. Sementara tidak ada pisang cavendish yang ada labelnya. Meskipun kami sudah siapkan anggarannya,” jelas Imran Jausi.
Terkait penanaman cavendish beberapa Waktu lalu, Imran menyebut bibit tersebut berasal dari CSR perusahaan.
Alurnya dari CSR Perusahaan langsung ke para petani.
“Yang kemarin itu adalah CSR bukan uang pemerintah. Dari pengusaha yang langsung ke Petani,” katanya
Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel Salehuddin juga memastikan anggaran budidaya pisang cavendish bakal kena refocusing.
Senada dengan Imran Jausi, Salehuddin menyebut alasannya karena anggaran budidaya tidak pernah digunakan.
“Ada anggarannya tapi tidak pernah digunakan. Kami refocusing karena tidak pernah digunakan,” kata Salehuddin.
Saat ini, Pemprov Sulsel pun sedang menggodok besaran refocusing anggaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Pasalnya masih ada utang 2023 yang harus segera dibayarkan Pemprov Sulsel.
Comment