Bawaslu dan KPU Sulsel Maksimalkan Ruang Sosialisasi Partisipasi Pemilih di Pilkada Serentak

MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Dua penyelenggara pemilu di Sulawesi Selatan yaitu KPU dan Bawaslu mendorong untuk memaksimalkan ruang sosialisasi partisipasi pemilih menuju Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November mendatang.

Itu terungkap dalam kegiatan cafe demokrasi yang dilaksanakan oleh dua lembaga penyelenggara tersebut yang berlangsung di warung kopi megazone, Jalan Boulevard pada Rabu, 7 Agustus 2024.

Turut hadir sebagai narasumber yaitu Mantan Ketua KPU Sulsel periode 2008 yang juga Konsultan Hukum di Sulsel, Mappinawang.

Kemudian, Anggota KPU Sulsel, Hasruddin, Anggota Bawaslu Sulawesi Selatan masing-masing Saiful Jihad dan Alamsyah.

Dalam sambutannya, Saiful Jihad menyoroti belum maksimalnya penyelenggara pemilu di Sulawesi Selatan dalam meningkatkan partisipasi pemilih di pemilu ataupun di pilkada.

Sehingga dia mendorong untuk membuka ruang sosialisasi ke masyarakat agar partisipasi dapat tercapai.

“Kekurangannya saat ini belum maksimalnya penyelenggara pemilu dalam melakukan sosialisasi. Sehingga perlu memaksimalkan ruang-ruang tersebut,”ujar Saiful.

Menurutnya, berpartisipasi tentu tidak hanya sekedar hadir ketika ada pemilihan. Tetapi bagaimana aktif mengawal proses demokrasi itu sendiri.

“Berpartisipasi tidak hanya dimaknai undang orang dan pasang flyer. Tapi bagusnya di desain dengan baik sehingga tepat sasaran. Karena saya melihatnya masyarakat kurang peduli. Kepercayaan publik perlu ditumbuhkan karena bisnis pemilu merupakan bisnis kepercayaan,”ucapnya.

Menanggapi hal ini, Hasruddin mengatakan, pihaknya sejauh ini sudah melakukan berbagai cara agar partisipasi semakin meningkat. Target 80 persen partisipasi di Pilkada serentak optimistis dapat tercapai.

“Kami sudah menerapkan pola integritas terkait partisipasi pemilih di Pilkada. Bahkan sosialisasi sudah kami lakukan hingga ketingkat desa dan pegunungan,”katanya.

“Bahkan pada tanggal 18 Agustus mendatang kami akan gelar Demokrasi RUN dengan menargetkan 18 ribu peserta untuk segmentasi pemuda,”sambungnya.

Sedangkan Alamsyah menambahkan, terkait partisipasi pemilih, pihaknya sudah melakukan pengawasan jika saja ada pemilih yang tidak masuk dalam daftar pemilih.

Pasalnya, hal krusial yang perlu mendapat perhatian adalah penetapan DPT dan penetapan paslon yang digelar pada 22 Agustus.

Adapun Mappinawang berharap peran media dalam peningkatan partisipasi pemilih. Tapi yang menjadi catatan adalah tidak mengesampingkan etika tapi mengedepankan nurani.

Comment