MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Lembaga survei LSI Denny JA merilis hasil survei elektabilitas terkini para bakal calon bupati di Pilkada Luwu Timur (Lutim) 2024.
Survei digelar pada 3-6 Juni 2024 dengan melibatkan 440 responden. Para responden dipilih secara acak atau multistage random sampling.
Metode survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Adapun margin of error survei ini sebesar 4.8 %.
Hasilnya, 4 bulan jelang Pilkada Bupati Luwu Timur 2024, elektabilitas petahana Budiman, telah dilampaui oleh penantang, Irwan bachri Syam (IBAS).
Dalam temuan LSI, elektabilitas IBAS 44,3% terpaut 10 % lebih dengan Budiman dalam simulasi dua pasang, dimana Budiman hanya mengantongi dukungan 33,2%.
“Dengan data Juni 2024, pertarungan pilkada Luwu TImur per hari ini hanyalah pertarungan head to head dua tokoh yaitu Budiman versus IBAS. Pertarungan antara petahana dan Penantang,” ungkap peneliti senior LSI, Ikrama Masloman saat memaparkan hasil temuannya, di Hotel Harper Makassar, Rabu, 31 Juli 2024.
Selain mengenai elektabilitas Cabup, survei LSI Denny JA pada Juni 2024 juga menunjukan bahwa isu ekonomi menjadi isu penting masyarakat Luwu Timur saat ini.
Sebesar 28 % menyatakan bahwa masalah ekonomi adalah masalah paling penting di Luwu Timur .
“Di susul masalah Pertanian, yang secara spesifik masalah pertanian juga berhubungan dengan aktivitas mereka dalam peningkatan nilai tambah ekonomi, sehingga jika ditabulasi masalah ekonomi diatas 50%,” ungkap Ikram.
Adapun alasan mengapa hanya IBAS yang muncul sebagai penantang yang moncer, dari hasil temuan LSI Denny JA ada 4 alasan yang menjelaskan.
“Pertama, IBAS adalah cabup paling disukai. Meskipun popularitas masih mencapai 86.8 %, dan dibawah petahana, namun tingkat kesukaan IBAS paling tinggi dibanding semua cabup lainnya yaitu sebesar 90.3 %,” jelas Ikram.
Kemudian lanjut Ikram, Ibas Dianggap Lebih Mampu Memajukan Luwu Timur, sebesar 48,5% memilih ibas dan Budiman dipilih sebesar 30,2%. Ketiga, IBAS diuntungkan oleh sentiment publik yang menilai “daerah gini gini aja” sebesar 50,8% menilai kehidupan mereka selama 5 tahun ke belakang sama saja, dan 10,3 % menyatakan kehidupan mereka lebih buruk.
Keempat, IBAS adalah kandidat yang paling banyak memiliki irisan suara dengan kandidat lain, dimana dari simulasi pertanyaan 10 nama Ketika diturunkan menjadi dua nama, angka elektabilitas Ibas naik 7,8%.
Comment