Usai Lebaran BK DPRD Sulsel Akan Minta Klarifikasi JRM Terkait Dugaan KasusTindak Pidana SARA

MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Badan Kehormatan (BK) DPRD Sulawesi Selatan akan memanggil John Rende Mangontan (JRM) terkait kasus dugaan tindak pidana SARA.

BK akan meminta klarifikasi buntut dari kiriman gambar babi guling dengan caption ‘Buka puasa yuk’ di grup WhatsApp (WA) PILKADA & PILEG TORAJA.

“Usai lebaran kami memanggil Pak JRM untuk dimintai klarifikasi,”ujar Anggota BK DPRD Sulawesi Selatan, Selle KS Dalle, Sabtu 6 April 2024.

Menurutnya, kasus tersebut sangat viral di media sosial. Sehingga BK perlu mengambil sikap. Apalagi JRM merupakan legislator DPRD Sulawesi Selatan.

“Kita lihat nanti seperti apa. Apakah ada unsur pelanggaran tatib atau kode etik,”tutur anggota Komisi E bidang Kesra DPRD Sulawesi Selatan ini.

“Kami sudah bahas hal ini diinternal BK. Kita sepakat untuk panggil dia,”lanjut nya.

Anggota DPRD Sulsel, John Rende Mangontan (JRM) menemui MUI dan sejumlah Ormas Islam di Tana Toraja. Ia sekaligus menyampaikan permintaan maaf kepada umat muslim atas kirimannya di group WhatsApp Pileg dan Pilkada Toraja 2024, terkait ajakan buka puasa dengan gambar babi guling.

“Saya John Rende Mangontan menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada semua umat Islam baik yang ada di Tana Toraja, yang ada di Group WhatsApp Pilkada Tana Toraja dan dimanapun berada, ataupun kepada yang merasa tersinggung atas kehilapan saya beberapa waktu yang lalu di salah satu group WhatsApp (WA) Pileg dan Pilkada Toraja 2024,” kata JRM melalui keterangan resminya.

JRM membahas kronologi awal kejadian yakni ia dalam grup WA tersebut, membahas hasil Survey dan Poling Pilkada calon Bupati Tana Toraja di Group Pileg dan Pilkada Toraja. Dimana hasil survey yang diberitakan beberapa media JRM tertinggi dari bakal calon lainnya, sehingga ini jadi bahan diskusi cukup lama.

“Tiba-tiba saya munculkan bahasa candaan, saya mengirim gambar babi dan tulisan buka puasa dan ini suatu kehilapan. Dan tiba-tiba muncul salah satu anggota group marah-marah dan saya jawab kok tiba-tiba muncul dan marah-marah,” ujar JRM, Rabu malam, 27 Maret 2024.

Politisi Golkar ini menjelaskan, puasa tak hanya dikenal dan dilaksanakan oleh umat muslim, tapi juga kristen. Kendati begitu, JRM tetap meminta maaf kepada orang yang marah tersebut, jika memang dirinya menyinggung.

“Saya juga japri secara pribadi dan jelaskan sedetail-detailnya dan beliau memahami. Tapi terlanjur dia sebarkan dan dimanfaatkan orang akhirnya begini jadinya,” paparnya.

JRM mengaku, dari lubuk hati yang paling dalam tidak ada maksud atau niat untuk melecehkan, menghina atau merendahkan agama Islam. Apalagi sejak kecil sampai dewasa dan menuntut ilmu hingga kerja, ia selalu ditengah tengah umat muslim

“Saya duduk di DPRD didukung oleh orang tua dan saudara-saudara saya muslim. Masa saya sebodoh itu mau kucilkan atau mau fitnah umat muslim? Tapi saya sadar bahwa apapun alasannya inilah akibat kebodohan, kehilapan dan kecerobohan saya,” tuturnya.

JRM menjelaskan, sejak dipercayakan masyarakat duduk di DPRD Sulsel, ia berupaya meningkatkan pelayanan tolerasi umat beragama. Mulai dari mendukung percepatan pembangunan gereja dan masjid di Toraja.

Mendukung dan memfasilitasi terselenggaranya MTQ maupun kegiatan hari raya Gerejawi di Toraja. Setiap bulan suci Ramadan, ia senantiasa melakukan safari Ramadan dan lainnya.

“Dari dasar inilah semoga seluruh masyarakat Toraja, masyarakat se-Sulawesi bahkan secara nasional bisa memahami bahwa toleransi umat beragama saya sangat junjung tinggi. Namun saya manusia biasa, tidak luput dari kehilapan dan kekurangan,” bebernya.

“Dari persoalan ini, saya mohon dengan segala kerendahan hati untuk minta maaf atas kegaduhan ini. Kiranya kita semua bisa menerima permintaan maaf saya dengan penuh kerendahan hati agar tidak mengganggu keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutup JRM.

Ketua Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulsel, Muh.Zulkifli S menilai, sebelum permintaan maaf itu sudah ada ruang buat JRM untuk memperbaiki keadaan. Tapi klarifikasinya justru makin membuat runyam.

“Menurut kami laporan kami harus tetap di tindak lanjuti agar bisa menjadi contoh kepada masyarakat luas,”ujar Zulkifli saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

Lebih lanjut dia mengatakan, mengenai klarifikasi terbarunya saat ketemu MUI dan mengatakan itu hanya candaan,,maka dia sampaikan bahwa semua orang berhak untuk bercanda tetapi bukan dengan cara mengolok olok umat Islam yang menunaikan ibadah puasa di bulan ramadhan.

“Sekali lagi semoga ini menjadi pelajaran kepada masyarakat tentang pentingnya mendahulukan adab ketimbang ilmu,,dan menurut kami JRM Ini dapat di kategorikan sebagai orang yang berilmu tetapi tidak beradab,”katanya.

“Berdasarkan laporan yang kami masukkan ke aparat, kami mau sampaikan bahwa dalam 2 bulan terakhir terkhusus di Makassar kami melaporkan tiga kasus penistaan agama. Satu kasus pelaku sudah di tahan sedangkan dua kasus termasuk JRM ini masih proses penyelidikan dan sy rasa jumlah ini luar biasa,”sambungnya.

Comment