MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Pelayanan BPJS yang terkesan kurang maksimal menjadi atensi seluruh pihak tidak terkecuali anggota DPRD Makassar, Yeni Rahman. Pasalnya, banyak pihak yang tidak terlayani dengan baik.
Hal itu dia sampaikan saat menggelar sosialisasi penyebarluasan peraturan daerah (Sosper) angkatan XIX tahun anggaran 2023 yang digelar di Khas Hotelz Jalan Andi Mappayukki pada Sabtu 9 Desember 2023.
Adapun sosper yang diambil tentang peraturan daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang pelayanan kesehatan Makassar.
“Kami sengaja mengambil tema ini karena perda ini sudah lama perlu dilakukan revisi,”ujar Yeni dalam sambutannya.
“Saya sebagai anggota badan pembentukan daerah di DPRD Makassar tengah menggodoknya semoga tahun ini sudah bisa dilakukan revisi,”sambungnya.
Dalam perda ini, kata dia menyoroti perihal pelayanan kesehatan. Salah satunya di BPJS.
“BPJS merupakan sistem untuk memberikan kesehatan pada warganya. Tapi faktanya banyak tidak bisa terlayani. Ini menjadi persoalan. Tidak hanya di Makassar tapi secara nasional,”ucapnya.
Hal lain, lanjut Yeni tentang pelayanan kesehatan yaitu program kesehatan yang dimiliki Pemkot Makassar tentang home care. Menurutnya, program ini menyisahkan kesedihan bagi tenaga kesehatan.
“Coba bayangkan bapak dan ibu. Dengan program ini nakes harus 24 jam standby. Ini harus menjadi perhatian kita bersama,”imbuhnya.
Sedangkan Kadis Kesehatan Makassar, dr Nursaidah Sirajuddin berharap ke depan Makassar semakin sehat. Lanjut dia, di Kota Makassar ada 47 puskemas, 187 klinik, dan 81 RS.
“Saat ini kami kejar pemerataan pelayan. Meski satu dokter harusnya melayani 5.000 peserta tapi ini sudah melebihi yaitu 9.000 peserta,”jelasnya.
Mengenai pelayanan home care, terdapat dua hal. Yaitu emergency dan foloup.
Sedangkan, Konsultan Penyakit Lanjut Usia atau FINASIm, dr Wasis Udaya menyinggung harapan hidup penduduk warga lansia makin meningkat.
Tahun 2000 7,78 persen, tahun 2020 11,34 persen (BPJS 1992). Sedangkan terkait masalah digolong fisik biologik, psikologik, dan sosial.
Comment