MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Pemadaman bergilir yang sering terjadi di Sulawesi Selatan akhir-akhir ini kian meresahkan warga. Tak hanya berdampak pada kerusakan peralatan elektronik dan tingginya biaya listrik melainkan juga pada usaha warga menggunakan kebutuhan itu.
Dengan demikian, DPRD Sulsel melalui komisi D memanggil pihak PLN wilayah Sulselrabar, guna melakukan rapat dengar pendapat (RDP) terkait dampak pemadaman listrik.
RDP digelar di hedung Tower DPRD Sulsel, lantai 6, Kamis 30 November 2023. Hadir perwakilan GM PT PLT wilayah Sulselrabar, Ombudsman wilayah Sulsel, Pemprov Sulsel, dan Lembaga Konsumen Indonesia.
Selain itu, hadir pula Wakil Ketua DPRD Sulsel, Darmawangsyah Muin (DM). Dia menyampaikan bahwa sesuai keterangan pihak PLN Sulselrabar, alasan pemadaman bergilir ini dilaksanakan ada dampak el nino.
Dimana PLN dari awal memprediksi bahwa dari mereka bisa menangani dampak el nino ini untuk tahun ini. Hanya saja prediksi itu tidak sesuai dengan kondisi dan fenomena alam saat ini.
“Tapi ternyata prediksi itu sedikit meleset itu dampak dari pada betul-betul el nino ini panjang sehingga beberapa bendungan, beberapa sumber air sampai di luar prediksi lah kira-kira,” kata Darmawangsyah di DPRD Sulsel.
“Nah sekarang ini PLN sudah mempunyai solusi, insyaallah desember ini itu sudah mulai beroperasi. Ada tambahan mesin yang masuk,” tambah politisi Gerindra itu.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Wawan itu. Langkah-langkah percepatan penanganan yaitu seperti penambahan Ditelolama, Suppa dan lain-lainnya itu kemungkinan bisa menambah sekitar 130 megawatt (MW).
“Tapi kami di DPRD sudah memberikan penekanan bahwa penambahan 130 MW itu tidaklah cukup bila mana el nino kembali terjadi di tahun depan (2024),” jelasnya.
Oleh karena itu, di DPRD Sulsel kata dia, mendorong di tahun ini dan tahun depan segera menaikkan kapasitas suplai, bukan hanya 1.800 tetapi kalau bisa diangkat 2.000 megawatt.
Sehingga kalau terjadi dampak el nino kemudian suplainya menurun itu tetap bisa melayani dan tidak ada lagi pemadaman bergilir kalau suplainya bisa mencapai di angka 1.800 MW sesuai dengan kebutuhan 37 juta pelanggan.
“Jadi intinya kita hari ini rapat dan mendorong PLN supaya segera menyelesaikan. Jadi mohon masyarakat bersabar intinya pemadaman bergilir ini Insyaallah akan segera berakhir,” harap politisi asal Gowa itu.
Saat ditanya, munculnya issu terkait pemadaman bergilir untuk memancarkan pembangunan PLTS surya yang di Sulsel. Wawan menegaskan, RDP tidak di bahas disitu.
“Berarti itu tidak ada, seharusnya kalau memang itu menjadi sebuah kebenaran harusnya kepala Jenderal Manager PLN itu menyampaikan tadi tapi itu kan tidak dibahas,” tegasnya.
Terkait dengan adanya kompensasi untuk masyarakat akibat melonjak tarif listrik dampak daei pwmadaman bergilir. Dia menuturkan bahwa pihak PLN masih melakukan perhitungan, dengan demikian maka akan diperjuangkan untuk kompensasi tersebut.
Akibat pemadaman bergilir ini, kata DM, PLN juga berjanji memberikan kompensasi kepada 3,7 juta pelanggan sebesar Rp39 miliar yang di tiga Provinsi, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar).
“Terkait kompensasi ya ada. Kita di sampaikan tadi jumlah pastinya, tapi saya lupa. Intinya masyarakat diberikan kompensasi itu kalau saya tidak salah total Sulselbar itu Rp39 miliar. Merata itu sesuai dengan pemakaian masing-masing rumah tangga,” tukasnya.
Diketahui, PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) berjanji akan memberikan kompensasi kerugian kepada warga.
Kompensasi ini diberikan imbas pemadaman listrik bergilir yang sering terjadi belakangan ini. PLN menyebut kompensasi itu memang telah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM terkait mutu pelayanan.
Terkait kompensasi itu, PLN senantiasa mengikuti peraturan perundangan yang ada di dalam Permen ESDM nomor 18 tahun 2019.
Terpisah GM PT. PLN Sulselrabar, Moch. Andy Adchaminoerdin mengatakan, pemberian kompensasi dihitung per bulan. Adapun kompensasi Rp39 miliar ini untuk bulan Oktober 2023.
“Jadi, Rp39 miliar itu untuk kompensasi nanti dibayarkan untuk Oktober. Kan kita masih hitung lagi November. Begitu pun bulan depannya lagi,” ucap Andy.
Comment