MAKASSAR,DJOURNALIST.com — Syarifuddin Daeng Punna (Sadap), seorang Bacaleg dari dapil Sulsel 1 untuk DPR RI, menghadapi ancaman untuk dicoret dari Daftar Caleg Sementara (DCS). Kabar ini muncul setelah Sadap mengundurkan diri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan menyatakan niatnya untuk bergabung dengan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Dari informasi yang diperoleh oleh awak media, poster Sadap yang berlatar belakang Partai Perindo telah ditempatkan di nomor urut 2, di bawah Rahmansyah dalam DCS.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Sulsel, Azhar Arsyad, membenarkan hal ini saat dihubungi oleh awak media pada Rabu, 6 September.
“Jika seseorang sudah mengundurkan diri, artinya dia akan dicoret karena tidak dapat menjadi caleg di dua partai,” kata Azhar.
Namun, Sadap masih menyimpan harapan untuk kembali dimasukkan ke dalam DCS. Sementara itu, PKB telah menyiapkan kandidat pengganti Sadap sebelum penetapan daftar caleg sementara (DCS), sehingga kesempatan bagi Sadap untuk kembali masuk dalam daftar tersebut menjadi sulit.
Ketika dimintai konfirmasi, Sadap menyatakan bahwa dia masih bersedia menjadi caleg PKB jika diberikan kesempatan, meskipun sebelumnya dia mengundurkan diri.
“Namun, jika tidak terpilih sebagai caleg, itu juga tidak menjadi masalah. Kami akan memberi prioritas pada generasi muda,” ujarnya.
Terkait dengan bergabungnya dengan Perindo, Sadap menyatakan bahwa keputusan akhir akan diambil setelah Daftar Calon Tetap (DCT) ditetapkan. “Kami akan menentukan langkah selanjutnya setelah DCT tersedia,” tambahnya.
Sebelumnya, Syarifuddin Daeng Punna (Sadap) telah mengonfirmasi pengunduran dirinya dari pencalonan oleh PKB. “Ya, saya sudah mengajukan surat pengunduran diri yang disampaikan kepada KPU RI dan DPP PKB.”
Dia juga menjelaskan bahwa meskipun dia telah mengundurkan diri dari proses pencalonan oleh PKB, itu tidak akan berdampak pada elektabilitas PKB. Ini karena calon dari dapil 1 yang lainnya memiliki pengaruh, seperti Samsu Rizal (Deng Ical), mantan wakil walikota, serta H. Haruna yang saat ini menjabat sebagai incumben. Selain itu, ada juga tokoh pemuda Zakir Daeng Rappung. Semua ini diyakini oleh Sadap dapat meningkatkan suara PKB dalam pemilu mendatang.
Sadap juga menjelaskan bahwa keputusannya untuk bergabung dengan Perindo didasarkan pada pertimbangan politik yang matang dan menyamakan visi politik. Dia ingin bersama Perindo meraih satu kursi bersama Rahmansyah di DPR dengan keyakinan bahwa solidaritas adalah yang terpenting, dan mereka akan bekerja tanpa konflik internal untuk mencapai tujuan ini.
Dia menegaskan bahwa keputusannya untuk mengundurkan diri adalah inisiatif pribadi setelah mempertimbangkan dinamika politik yang terus berubah. Dia juga telah berdiskusi dengan keluarga, rekan-rekan, dan tim suksesnya, yang tetap bersatu meskipun dia berpindah partai. Tujuan utama mereka adalah untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat ketika dia terpilih nantinya.
Sadap juga menyatakan bahwa perubahan partai politik adalah hal yang wajar dalam dinamika politik, dan tujuan semua partai politik pada dasarnya sama, yaitu membawa perubahan positif bagi masyarakat dan negara. Dia akan terus bergerak bersama keluarga dan pendukungnya, dan akan menyosialisasikan figur dan partai yang akan dia wakili dalam Pemilihan Legislatif 2024 di dapil Sulsel 1, yang mencakup Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar.
Comment