MAKASSAR, DJOURNALIST.com – Penolakan penamaan Bandar Udara Sorowako menjadi Bandar Udara Andalan Datuk Pattimang terus ramai dilayangkan. Sejumlah masyarakat hingga tokoh adat di Sorowako, Luwu Timur ikut menolak keras keinginan dari Pemprov Sulsel itu.
Sebagai salah seorang putra daerah asal Sorowako, Ryan Latief ikut mengkritik penamaan Bandar Udara Andalan Datuk Pattimang yang dimana penamaan tersebut sangat tidak rasional.
“Tidak menghargai kearifan lokal dan masyarakat Wija To’ Luwu khususnya masyarakat Sorowako. Apalagi pakai kata depan Andalan. Ini tidak rasional, tidak menghargai Wija To’ Luwu,” kata Ryan, siang tadi.
Lebih lanjut, Ryan mengatakan kata Andalan yang akan digunakan pada nama Bandara di Sorowako tentunya akan bernuansa politis.
“Pasti semua orang akan berpikiran kalau ini bernuansa politis. Karena kita tahu bersama kata Andalan ini merupakan slogan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman,” sebut Ryan, yang juga merupakan salah seorang pendiri dari klub sepak bola Perslutim di Sorowako itu.
Karena itu kata Ryan, harusnya Pemprov Sulsel merangkul seluruh tokoh masyarakat hingga pihak terkait sebelum merubah nama dari bandara yang ada di Sorowako ini.
Sebelumnya, Bupati Luwu Timur Budiman melalui surat yang ditujukan ke Gubernur Sulsel perihal rekomendasi usulan nama Bandar Udara Sorowako menyebutkan hasil koordinasi antara Pemkab Lutim, Pimpinan DPRD dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Luwu Timur, telah
mengusulkan dua nama untuk menjadi bahan pertimbangan Bapak Gubemur.
“Dua nama tersebut yakni Bandar Udara Matano dan Bandar Udara Batara
Guru yang keduanya merupakan ikon dari Kabupaten Luwu Timur. Kami berharap bahwa nama pengganti Bandar Udara Sorowako dapat diambil dari
nama tokoh atau tempat yang lebih mewakili kekhasan dan kearifan lokal daerah Kabupaten,” kata Budiman dalam surat rekomendadsi usulan nama bandar udara di Sorowako itu. (**)
Comment