OJK : DPK Perbankan Sulsel Tumbuh 4,14%

Jurnalistik update OJK di Grind&Full Cafe Makassar, Selasa 11 Juli 2023.

MAKASSAR,DJOURNALIST.comOtoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) mencatat realisasi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan Sulsel di bulan Mei 2023 tumbuh 4,14 persen dari tahun sebelumnya (yoy). Nominalnya mencapai Rp119,28 triliun.

Sementara untuk kredit UMKM di Sulsel secara tahunan juga terus tumbuh yakni 8,05 persen atau menjadi Rp56,52 triliun. Pertumbuhan tertinggi terdapat pada kredit usaha mikro yaitu 39,12 persen menjadi Rp29,19 triliun.

Kepala OJK Regional 6 Sulampua Darwisman menjelaskan, kinerja positif perbankan Sulsel juga didukung dengan pertumbuhan aset 8,26 persen yoy. Angkanya mencapai Rp179,06 triliun

Terdiri dari Bank Umum sebesar Rp175,55 triliun dan aset BPR Rp3,51 triliun.

Sementara Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 121,78 persen. Dan Tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 2,74 persen.

Perkembangan industri pasar modal sendiri pada posisi Mei 2023 juga memperlihatkan pertumbuhan yang tinggi.

Hal ini terlihat pada peningkatan jumlah rekening investasi (saham, reksadana dan SBN) 41,13 persen yoy atau menjadi sebesar 351.601 rekening, dengan pertumbuhan tertinggi terdapat pada produk reksadana.

“Adapun nilai transaksi saham di Sulsel sampai dengan Mei 2023 sebesar Rp5,76 triliun,”kata Darwisman pada Journalist update”, di Grind&Full Cafe Makassar, Selasa 11 Juli 2023.

Bank Pengkreditan Rakyat (BPR dan BPR Syariah) juga mengalami pertumbuhan dua angka, yaitu 10,90 persen yoy menjadi Rp3,51 triliun. Penghimpunan DPK-nya tumbuh 5,07 persen yoy menjadi Rp2,34 triliun.

OJK mencatat penyaluran kredit BPR dan BPRS tumbuh dua angka yaitu 12,16 persen yoy menjadi Rp2,86 triliun.

Namun OJK menyebut ada Rp928 miliar outsanding pinjaman online warga Sulawesi Selatan (Sulawesi Selatan). Untuk periode Agustus 2020 hingga Mei 2023 meningkat.

Pinjaman itu, kata Darwisman berasal dari 359,454 rekening penerima. Dengan profile dari berbagai kalangan.

” Di antara jumlah pinjaman ratusan miliar itu, 2,56 persen di antaranya wanprestasi atau menunggak. Nilainya sekitar Rp24 miliar.Sekitar Rp24 miliaran. Ini akan kita terus monitoring, dan mudah-mudahan cepat selesai,” terangnya.

Ia mengatakan, pinjaman online memang sangat pesat pertumbuhannya. Karena aksesnya yang mudah.(***)

Comment