MAKASSAR,DJOURNALIST.com — Perebutan kursi daerah pemilihan Sulawesi Selatan II atau Dapil Sulsel II tampaknya akan kembali memanas pada Pemilu 2024 mendatang.
Dapil Sulsel II sering kali dijuluki sebagai dapil neraka.
Mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Akbar Faizal, Aziz Qahhar Mudzakkar, Andi Rudianto Asapa tumbang di Dapil Sulsel II pada Pemilu 2019 lalu.
Kini muncul pendatang baru, Andi Amar Ma’ruf Sulaiman, putra sulung mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Andi Amar Ma’ruf Sulaiman adalah ponakan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
PKS disebut-sebut akan meminang Andi Amar Ma’ruf Sulaiman maju caleg DPR RI di Dapil Sulsel.
Jika maju pileg, maka Andi Amar Ma’ruf Sulaiman berpeluang jadi calon penantang politisi muda PKS Ismail Bachtiar, dan petahana Andi Akmal Pasluddin.
Ismail Bachtiar digadang-gadang akan naik kelas dari DPRD Sulsel ke DPR RI pada Pemilu 2024 mendatang.
Terkait hal ini, Sekretaris PKS Sulawesi Selatan, Rustang Ukkas dikonfirmasi mengatakan, belum ada kejelasan apakah Amar dipersiapkan maju ke DPR RI atau DPRD Sulawesi Selatan.
“Belum ada kejelasan, apakah di DPR RI atau DPRD Provinsi,”ujar Rustang melalui pesan whatsApp, Senin malam, 27 Maret 2023.
Sementara itu, Ismail Bachtiar mengatakan, jika Amar benar dipersiapkan maju di DPR RI itu berarti akan menambah penguatan komposisi bacaleg PKS. “Insya Allah makin maksimal PKS di Dapil Sulsel II,”katanya singkat.
Sebelumnya, Pengurus organisasi sayap PKS, Garuda Keadilan (GK) Sulsel bertandang ke AAS Building di Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Ahad 26 Maret kemarin. Kedatangan mereka untuk bertemu Andi Amar Ma’ruf Sulaiman, putra pertama mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Pengurus GK Sulsel yang datang bersama pembina, Amri Arsyid, SP bermaksud menyerap dan mendengarkan nasehat dari Andi Amar untuk pengurus baru GK Sulsel yang pekan lalu dilantik. Selain itu, Amri juga meminta pandangan Andi Amar terkait kontribusi pemuda dalam perpolitikan di Sulawesi Selatan.
Menurut Amri, Garuda Keadilan yang merupakan anak kader PKS ini perlu belajar banyak kepada tokoh-tokoh pemuda dan milenial di Sulsel, salah satunya Andi Amar.
“Andi Amar ini salah satu figur yang bisa dijadikan role model anak muda dalam kepemimpinan bisnis dan manajemen organisasi,” tutur Amri.
Amri menambahkan, selain itu Andi Amar dinilai sebagai tokoh milenial yang punya banyak prestasi secara akademik diantaranya menguasai 3 bahasa asing, Arab, Inggris dan Jepang. Juga merupakan wisudawan terbaik di kampus.
Menanggapi hal itu, Andi Amar Ma’ruf sumringah karena kedatangan anak-anak muda GK Sulsel yang sesama visi. Andi Amar mengatakan pernah merasakan sebagai pemilih pemula yang terdapat perbedaan antara dulu dan sekarang.
“Dulu pemilih pemula tergantung pilihan orang tuanya, sekarang kita pandai memilih yang tepat karena didukung sosial media, koran, TV bahkan teknologi informasi,” terangnya.
Andi Amar menekankan anak-anak muda seperti GK Sulsel perlu menguasai media sosial dan dunia IT. Ia memberikan contoh diantaranya bahwa semua program pemerintah di dinas disebarkan melalui sosial media dan jika tidak dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi akan sulit maju.
“Perkembangan teknologi tidak dapat terbendung, manusia kalau masih berfikir tradisional tidak akan bertahan, dan pasti lebih banyak yang mau maju, kreatif, terpancing berinovasi sehingga selalu berfikir bagaimana mengembangkan dirinya,” jelasnya.
Soal perpolitikan pemuda, Andi Amar mengungkap banyak anak muda sekarang tertarik politik meskipun ada yang menghindarinya. Ia mengajak pemuda perlu banyak terlibat aktif di dunia politik, karena untuk membuat perubahan politik Indonesia yang dianggap buruk dapat diubah dengan berada di dalam sistem.
“Kita perlu ubah pola pikir anak muda zaman sekarang, jangan sampai berpatokan sama materi baru mau bergerak. Kita butuh orang-orang seperti GK Sulsel yang milenial dan militan, yang mau bergerak bukan demi materi tapi demi kemajuan bersama,” pungkasnya.
Comment