Suhartina Bohari Ungkap Dibalik Gagal Maju di Pilkada Maros Jilid 2

MAROS,DJOURNALIST.com – Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari mengungkap mengapa dirinya gagal maju di Pilkada Maros Jilid 2 berpasangan dengan Chaidir Syam. Menurutnya, semua tidak terlepas dari persoalan keluarga.

“Memang perlu banyak dijelaskan dan perlu dipahami bersama dalam situasi tidak tenang ada persoalan pribadi dan keluarga sehingga berefek dengan kesehatan sehingga di nyatakan tidak memenuhi syarat (TMS),”ujar Suhartina saat jumpa pers di Yello Coffeee dan Food, Ahad, 15 September 2024.

Karena persoalan keluarga, Lanjut Ketua DPD II Golkar Maros itu berdampak pada dia harus mengkonsumsi obat tidur. Sebab tanpa itu, dia mengaku kesulitan tidur nyenyak.

Sementara disisi yang lain dia diwajibkan harus tampil fresh di depan publik karena dia merupakan pejabat publik.

“Saya konsumsi obat tidur sejak empat bulan lalu. Dua kali sehari atau tiga kali sehari,”katanya.

Tanpa disadari, obat tidur itu mengandung zat adiktif  sehingga berdampak pada hasil tes kesehatan tidak memenuhi syarat (TMS) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maros untuk maju di Pilkada melawan kotak kosong.

“Coba bayangkan bila saya tampil dalam kegiatan HUT Maros ataukah perayaan HUT kemerdekaan, dan rapat paripurna, baru wajah saya tidak fresh. Pasti orang-orang bertanya-tanya,”katanya.

“Saya mohon kepada teman-teman untuk meluruskan kalau saya ini dikatakan konsumsi narkoba,”sambungnya.

Menurutnya, obat tidur itu dia peroleh dari Rumah Sakit (RS) Sallewangngang dari dr Sinar. Bahkan satu hari jelang deklarasi pasangan bertagline Hati Kita Keren diberi lagi obat tidur dari dr Yunus melalui Kadis Kesehatan bernama Maria.

“Beberapa minggu lalu saya sempat diinfus obat tidur dari RS Sallewangngang tapi tetap ada resep dokternya,”katanya.

Suhartina pun menepis tudingan bahwa dia lari dari kenyataan setelah ketahuan gagal tes kesehatan yang dikeluarkan oleh RS Unhas.

Dia menceritakan, pada Kamis pekan lalu ia bersama Bupati Chaidir Syam melakukan pertemuan di kediaman pribadinya di Batangase. Dalam pertemuan itu Chaidir memintanya melakukan perjalanan dinas dalam rangka menghadiri kegiatan Kementerian Perhubungan yang dihadiri Wapres.

“Saya berangkat Kamis malam bersama asisten dan anak saya. Jumat kegiatannya. Sabtu pagi menerima info dari LO kalau saya dinyatakan TMS,”kenangnya.

“Karena itu saya tanyakan ke LO. Selanjutnya saya melakukan tes pembanding di BNN beberapa hari berikutnya ternyata hasil nya negatif,”sambungnya.

“Tapi sebelumnya juga waktu kita tes kesehatan sudah di assesmen dalam satu minggu mengkonsumsi obat apa,”lanjut dia.

Tapi terlepas dari itu semua, kini dia sudah tidak memikirkan lagi hal itu. Setelah pihak keluarga memberi masukan untuk tidak lagi mempersoalkan. Keluarga menyebut bahwa peristiwa ini merupakan warning buat dirinya.

“Keluarga memberi warning. itulah yang terbaik. Sehingga tidak usah lagi dipersoalkan. Baik di KPU ataupun di Bawaslu Maros,”katanya.

“Kalaupun ada yang disalahkan, ya salahkan saya saja,”sambungnya.

Tanpa maju lagi sebagai bakal calon Wakil Bupati Maros, Suhartina mengatakan masih menjabat selama tujuh bulan lamanya. Baik menjadi wakil ataupun bupati.

“Saya fokus mengakhiri masa jabatan saya sebagai wakil bupati Maros dan juga Pjs Bupati Maros hingga Februari 2025 mendatang. Semoga masih bisa berkarya dan mohon maaf atas kegaduhan ini,”pintanya.

Comment