MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan (Sulsel), Muhammad Amri Arsyid geram karena survei internal PKS untuk Pilkada Selayar 2024 tersebar di sejumlah kalangan wartawan.
Survei itu dilakukan oleh Smart Power Institute. Diduga survei tersebut diduga disebar oleh salah satu bakal calon bupati Selayar.
Amri Arsyid menyebut bahwa survei tersebut seharusnya tidak tersebar dan hanya menjadi konsumsi internal PKS.
“Saya tidak tahu kenapa itu bisa tersebar, itu seharusnya itu menjadi kebutuhan internal PKS,” kata Amri, ditemui di Kantor DPD PDIP Sulsel, Senin 10 Juni 2024.
Amri mengungkapkan, PKS dalam menentukan usungan di Pilkada, tidak hanya dilihat berdasarkan hasil survei yang tinggi. Namun ada juga pertimbangan lain dalam menentukan usungan di Pilkada.
“Ada beberapa indikator dalam menentukan usungan, salah satunya survei, tapi tidak mutlak itu akan menjadi penentu. Kita juga harus melihat faktor lain, seperti komunikasinya ke partai, sosialisasinya ke masyarakat dan partai koalisinya atau pengusungnya bisa kolaborasi atau tidak,” tegasnya.
Hasil survei PKS dengan menggandeng Smart Power Institute menunjukkan tingkat dukungan calon bupati Selayar atau Top of Mind. Dimana Ady Ansar mengungguli kandidat lain dengan 14,7 persen.
Sedangkan Natsir Ali 10,7 persen, Saiful Ali 8,6 persen. Abdul Rahman 3,3 persen.
Adapun, Ariyadi Arsal, Mukhtar, Daeng Marowa masing-masing memperoleh 0,9 persen. Sedangkan Norma Syharir, Usman Arsyad dan Aji Sumarno masing-masing memperoleh 0,7 persen.
Andi Mulyadi 0,2 persen dan tidak menjawab atau belum menentukan pilihan 57,7 persen.
Survei tersebut dilakukan pada 21-31 Mei 2024, dengan melibatkan 440 responden. Sementara Margin of Error kurang lebih 3,8 persen.
Comment