Sektor Pertanian di Sulsel Masih Dominasi Sumbang Pertumbuhan Ekonomi

Kepala OJK Sulselbar memaparkan pertumbuhan ekonomi Sulsel di kegiatan TPAKD Summit 2023 di rumah jabatan gubernur sulsel Senin (11/12/2023).(foto:ist)

MAKASSAR,DJOURNALIST.com — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar melaporkan, triwulan III 2023, ekonomi Sulselntumbuh sebesar 4,05 persen. Namun sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,00.

Kepala OJK Sulselbar, Darwisman memaparkan, pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Sulsel masih mendominasi menyumbang pertumbuhan ekonomi yakni 20,13 persen, sementara pada Sektor perdagangan 15,55 persen dan sektor industri pengolahan 13,3 persen.

Namun kata Darwisman, terdapat kontraksi di sektor pertanian sebesar 0,86 akibat perlambatan pertumbuhan pada sektor pertanian, kehutanan & perikanan yang dipengaruhi oleh dampak El Nino.

Sehingga hal ini menyebabkan penurunan curah hujan dan kekeringan yang berdampak pada produktivitas pertanian yang menurun.

“Jika dilihat dari data yang ada, sektor perdagangan berada diangka 15,55 persen dan sektor industri pengolahan 13,3 persen,sedang di sektor pertanian terdapat kontraksi 0,86 persen dipengaruhi dampak El-Nino,”ujarnya di acara TPAKD Summit 2023 di rumah jabatan gubernur sulsel Senin (11/12/2023).

Namun kata Darwisman, pemerintah optimis di tahun 2024, perekonomian Sulsel akan lebih baik. Apalagi melihat kondisi ekonomi 2023 yang terus bergerak arah positif.

Karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

” Banyak potensi daerah yang bisa terus dikembangkan salah satunya program prioritas pemerintah Sulsel yaitu budidaya pisang cavendish yang secara ekonomis memiliki high impact terhadap masyarakat Sulsel dan akan didorong akses permodalannya melalui penyaluran KUR,” kata Darwisman.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin, dengan solidnya TPAKD, baik pemerintah, OJK, Bank Indonesia, DJPb, OPD teknis, akademisi dan asosiasi serta peran Industri Jasa keuangan, pemerintah optimis bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengangkat sektor unggulan Sulsel.

Dan sebagai wujud komitmen mendorong percepatan akses keuangan pada program prioritas pemerintah Sulsel budidaya pisang cavendish, telah dilakukan penandatanganan contract farming antara petani Kabupaten Bone dengan PT Cipta Agri Pratama (offtaker) dan penyerahan KUR oleh BPD Sulselbar.

Kepada petani pisang cavendish Kabupaten Bone sebesar Rp1,15 miliar untuk 11 petani dengan luas lahan 11 Ha.

Apresiasi juga disampaikan kepada seluruh Kabupaten/Kota dan Industri Jasa Keuangan yang telah aktif menjalankan program TPAKD.

Diharapkan Kolaborasi TPAKD memberikan manfaat dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah untuk masyarakat sejahtera.(***)

Comment