MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Modus penipuan berbasis digital semakin marak terjadi. Baru-baru ini, warga Makassar kena imbas penipuan investasi bodong bernama CT4F scam.
Platform ini dikabarkan sudah memiliki sebanyak 3000 member dengan iming-iming keuntungan berlipat ganda. Namun, seiring berjalannya waktu, pemilik platform tersebut menipu ratusan warga Makassar.
Salah satu korban penipuan platform tersebut adalah Owner Turkish Coffee, Vivi Anna Maria Haryono. Ia menginvestasikan dananya sebesar Rp540 juta.
Namun, ditengah jalan, ia malah ditipu dan uang yang diinvestasikannya menghilang seketika.
Atas kejadian itu, Vivi melaporkan pemilik flatform CT4F scamĀ ke pihak berwajib atas dugaan penipuan investasi bodong. Dengan terdakwa yang dilaporkan atas nama Kenzo dan Hariri pendampingnya 001.
“Ini memang tak mempunyai kantor, mereka diikuti dan diminati karena asas kepercayaan. Tetapi tidak bertanggung jawab dan tidak mengembalikkan modal saya dan beberapa orang lainnya,” ucapnya.
Ia menceritakan jika November akhir sudah tidak ada yang bisa withdrawl atau menarik uang. Sehingga ia hubungi Kenzo, hingga Desember dan Januari mereka di php.
“Kenzo bilang nanti widrol 9 februari, ternyata tidak. Malahan Tiba-tiba uang itu berubah jadi koin. Dan ini tidak ada penyampaiannnya bahwa akan diubah jadi koin,” ucapnya.
Lalu dengan seenaknya memindahkan dana dari 36000.41405487 USTD menjadi 0,00000000 Bitgree atau koin micin. Sehingga nilai koin menjadi turun jauh sekali.
“Uang di akun saya terakhir 36 ribu is dt disulap tanpa seiizin saya menjadi 24 bge atau setara dengan 16 juta,” ucapnya.
Itupun kata Vivi, susah ditarik karena jika menarik hanya bisa Rp100 ribu perhari dan biayanya 36 ribu. Berarti yang diterima tinggal sekitar Rp70 ribuan.
“Kapan saya tarik berarti saya dianggap setuju mengikuti alur permainan mereka. Sebab uang mereka di sulap jadi uang micin yg merupakan koin baru dan tidak ada nilainya,” ucapnya.
Kerugian tentu banyak sekali. Sebab sewa kandang 3 senilai 45 juta kemudian invest 60 juta dan belanja us dt sehingga uangnya menjadi 36 ribu us dt atau sekitar Rp530 juta.
“Saya sudah melaporkan di Polda. Member tertipu itu sekitar 3000 orang. Tapi ada yang sudah terima untung itu biasanya tidak peduli,” ucapnya.
Namun kata Vivi, tak sedikit yang kasak kusuk, mereka ini yang belum terima untung atau belum selesai. Ada sekitar ratusan yang masih berteriak dan banyak depresi makanya dilaporkan di polisi.
Vivi sendiri bergabung dengan investasi bodong itu sejak September 2022 lalu dengan menyuntikkan dana segar sebagai deposit sejumlah Rp150 juta ke CT4F. Namun hingga saat ini uang investasinya belum juga terbayarkan.
“Kami meminta dari pihak kepolisian menindaklanjuti kasus tersebut, dan supaya tidak ada korban-korban berikutnya,” ucapnya.(***)
Comment