MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Eks Bendahara Partai NasDem Makassar, Arfa Yusuf bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Arfa diperkenalkan ke media saat menggelar jumpa pers di Hotel Claro pada Ahad malam, 30 April 2023.

Ketua PPP Sulsel, Imam Fauzan Amir Uskara mengatakan, pihaknya tidak ingin menargetkan penambahan kursi nanti di Pileg 2024. Yang pasti, dirinya mewajibkan seluruh pengurus atau kader meraih kursi pimpinan DPRD.

“Jadi kami tidak berbicara kursi. Kita ingin meraih kursi pimpinan. Bergabungnya Arfa Yusuf ini bisa memenuhi target itu,” jelas Imam Fauzan kepada awak media.

Selanjutnya, kata Imam Fauzan, akan meramu bersama DPC PPP Makassar mengenai daerah pemilihan (Dapil) untuk Arfa Yusuf. Belum lagi, mantan Bendahara Partai NasDem Makassar itu memiliki jumlah suara cukup besar pada Pemilu 2019 lalu.

“PPP Makassar dan Sulsel menjadi daya tarik bagi figur lain, terutama kaum milenial. Keberadaan saya sebagai ketua, yang masih muda menjadi bukti PPP terbuka untuk milenial,” ucapnya.

“Bergabungnya Arfa Yusuf kita harap anak muda menunjukkan kualitas dan menjadi angin segar buat PPP Makassar. Khususnya dapil 3 nantinya,”sambung nya.

Sementara, Kader PPP Makassar Arfa Yusuf mengaku bersyukur menjadi bagian keluarga besar PPP. Ia berharap kehadirannya bisa membantu Partai berlambang Kakbah memenuhi target pimpinan di DPRD Kota Makassar.

“Saya bukan kader baru. Karena saya pernah menjadi tim pemenangan ketua PPP Makassar dulu. Makanya, saya memilih kembali. Jalan pulang menuju kak’bah,” cetusnya.

Terpisah, Sekertaris PPP Makassar Rachmat Taqwa Quraish menyebutkan, Arfa Yusuf merupakan Bendahara NasDem Makassar dan Wakil Ketua Garda NasDem. Soal dapil, pihaknya akan membahas lebih jauh bersama DPW dan DPP PPP.

“Pak Arfa Yusuf ini pada Pemilu 2019 meraih 3000 suara. Insya Allah, hadirnya beliau bisa ikut memenuhi target kita, Pimpinan DPRD Makassar,”ucapnya.

Diketahui, dalam kurun waktu satu bulan ini, sejumlah kader dari partai lain ramai-ramai bergabung ke PPP. Yaitu

kader Golkar Usman Sofyan dan Tim Hukum Danny Pomanto Anzar Makkuasa sudah bergabung lebih dulu.