MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Selayar menyebabkan gudang milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Selayar tergenang setinggi 30 sentimeter (cm). Akibatnya 168 kotak suara yang disimpan di dalam gudang mengalami kerusakan.
Ketua KPU Selayar, Andi Dewantara membenarkan terkait gudang KPU Selayar yang tergenang akibat hujan lebat yang terjadi. Akibatnya, sebanyak 168 kotak suara yang tersimpan di dalam gudang rusak.
“Iya, kotak suara (rusak). Ada 168 kotak suara (rusak),” ujar Andi Dewantara saat dihubungi awak media melalui telepon selularnya, Rabu 10 Januari 2024.
Dewantara mengaku sudah meminta pergantian kotak suara yang rusak. Ia juga sudah melaporkan kondisi ini ke KPU Sulsel.
“Sudah dilanjutkan,” sebutnya.
Dewantara menjelaskan menyebut KPU Selayar menggunakan dua gudang untuk menyimpan logistik Pemilu 2024. Ia mengungkapkan dua gudang tersebut berada di area Kantor KPU Selayar dan satu lagi di Jalan Hayyung.
“Di (Jalan) Hayyung, gudang logistik juga. Dua gudang sudah dipakai. Ada di kantor dan di Hayyung,” kata dia.
Ia menjelaskan untuk gudang di Jalan Hayyung digunakan untuk pengepakan dan sortir surat suara. Sementara untuk gudang di Kantor KPU Selayar digunakan untuk penyimpanan kotak suara.
“Nah kan di (Gudang Jalan) Hayyung inikan dipakai dalam rangka pengepakan dan sortir surat suara. Inikan semua orang berkumpul di situ, sehingga tidak bisa disusun kotak suara. Jadi kami tidak bisa ke sana (simpan kotak suara),” sebutnya.
Dewantara menjelaskan kronologi gudang di Kantor KPU Selayar kebanjiran. Ia menyebut saat kejadian, air tiba-tiba datang seperti air bah.
“Jadi keadaan banjir ini, hujan satu jam saja, tapi keras atau deras sekali. Nah, tiba-tiba, ini langsung kayak tumpah, kayak air bah, mengalir semua air masuk,” bebernya.
Ia mengaku kondisi ini baru kali ini terjadi. Apalagi, area gudang memiliki sumur resapan sehingga tidak pernah mengalami kebanjiran.
“Air yang masuk di gudang, inikan sudah masuk di sumur resapan semua. Tetapi ada saluran drainase di depan kantor dan disebelah jalan itu yang tersumbat,” kata dia.
“Itu yang tersumbat drainase akhirnya air melimpah ruah ke jalan. Itu jalan kan jalan beton, sehingga masuk mengalir ke arah kantor,” imbuhnya.
Ia menyebut ketinggian air di gudang mencapai 30 sentimeter. Selain air meluap dari luar gudang, Dewantara menyebut muncul juga air dari bawah tanah.
“Yang mengherankan saya lagi, karena ada air dari bawah gudang. Itu gudang sebagian di tehel, dan sebagian belum karena belum ada uang. Tiba-tiba ada semburan air,” bebernya.
Akibat kejadian tersebut, saat ini kotak suara yang tidak rusak dipindahkan untuk sementara wakti di Gedung PGRI Selayar. Ia menyebut memindahkan kotak suara ke Gedung PGRI setelah dapat bantuan dari Bupati Selayar
“Iya saya pindahkan. Tidak ada opsi lain. Tidak ada opsi untuk tetap bertahan di situ. Arahannya Pak Bupati karena menggunakan Gedung PGRI, bantuannya Pemda. Jadi gedung PGRI itu lantai 2, satu ruangan pertemuan luas,” tuturnya.
Sementara data berbeda disampaikan Ketua Divisi Perencanaan dan Logistik KPU Sulsel, Maruki Kadir. Marzuki menyebut ada 183 kotak suara yang rusak akibat banjir di Kabupaten Selayar.
“Iya, memang sih karena ini alam. Sudah ditindaklanjuti dengan penggantian kotak, jumlahnya (rusak) 183,” sebutnya.
Meski ada kotak suara yang rusak, Marzuki memastikan tidak ada surat suara terkena banjir. Ia menyebut saat ini belum dilakukan sortir surat suara dilakukan KPU Selayar.
“Alhamdulilah, tidak ada (surat suara) yang rusak karena belum dipacking, hanya memang karena hujan keras, sudah kita tindaklanjuti. Air itu langsung turun dari gunung. Kami sudah komunikasi penyedia agar dilakukan penggantian,” pungkasnya
Comment