MAKASSAR,DJOURNALIST.com – Langkah Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin dalam melakukan program budidaya pisang di daerah ini mendapat dukungan sejumlah pihak. Salah satunya dari anggota Komisi B bidang Perekonomian DPRD Sulawesi Selatan, Vera Firdaus.
“Tentu kami dukung. Kasih kesempatan dulu untuk Pak Bahtiar. Kalau program ini gagal bukan hanya masyatakat Sulsel yang merasakan tapi marwahnya Pemerintah Sulsel,”ujar Vera kepada awak media, Senin 6 November 2023.
Namun demikian, politisi dari PKS itu berharap dalam program budidaya pisang ini harus lebih banyak anggarannya dibanding perencanaan dan juga pendampingan bimtek.
“Jangan sampai hanya 10 persen untuk budidaya pisang itu,”katanya.
Lanjut Vera, anggaran budidaya pisang itu sekitar Rp 200 M yang tersebar disejumlah OPD. Tapi berdasarkan data yang diperoleh Djournalist.com melalui rapat kerja pembahasan ranperda tentang APBD Tahun 2024 bersama Komisi B dengan dinas tanaman pangan holtikultura dan perkebunan Sulawesi Selatan pada Kamis 2 November 2023 lalu.
Salah satu program dari dinas itu adalah Pengawasan mutu, penyediaan dan peredaran benih tanaman (bibit tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan) yang dianggarkan Rp 86.191.080.600.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, melakukan pencanangan budidaya pisang di Kota Palopo, Ahad, 5 November 2023, tepatnya di Kelurahan Peta, Kecamatan Sendana. Petani mengaku merasa senang diberikan bibit dan menjadi tempat pencanangan perdana.
“Karena hari ini pencanangan pisang di kebun kami, mudahan-mudahan bisa bermanfaat untuk semua warga,” kata salah satu petani, Komang Sumarta Wijaya.
Ia berharap, para petani mendapat perhatian dari Pemerintah, sehingga pisang yang ditanam di sini, bisa berkembang dengan baik.
“Sekali lagi, terima kasih karena sudah memilih kebun kami menjadi tempat pencanangan untuk bibit cavendish,” ucapnya.
Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin menyampaikan, Palopo merupakan kota di Sulsel tetapi basis pertaniannya kuat.
“Ini walaupun kota tetapi basisnya masih pertanian, sejatinya masyarakat di sini petani yang hebat,” ujarnya.
Ia menyampaikan, buah yang paling diminati masyarakat Indonesia yakni pisang dan pepaya ditanam di lokasi tersebut.
“Itu nomor satu kebiasaan lidah masyarakat Indonesia adalah pisang, kemudian pepaya. Saya kira kalau ini juga bisa dikembangkan di sini itu luar biasa. Jangan biarkan lahan kita kosong,” imbuhnya.
Pada kesempatan ini, ia menjelaskan dan mempraktekan metode pengembangan budidaya pisang dengan metode PIF atau split dengan mengambil bonggol yang bisa menghasilkan hingga 20 bibit.
Sedangkan, Penjabat Wali Kota Palopo, Asrul Sani, mengungkapkan, telah disiapkan lahan untuk budidaya pisang seluas 48 hektar. Sejauh ini sudah 18 kabupaten/kota yang telah menyiapkan lahan.
Camat Sendana, Rombe, menyampaikan, atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih.
“Kita berharap semoga ke depan ada lagi kegiatan seperti ini dilakukan biar masyarakat bisa memahami apa yang pemerintah lakukan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Comment